“Disediakan empat mobil golf untuk memudahkan mereka jika harus pindah terminal," tambah Agus.
Tersedia juga kursi roda lengkap dengan helper di underpass, bagian khusus pejalan kaki antara Bandara Adisutjipto dan Stasiun Maguwo.
"Kami berharap, fasilitas-fasilitas (itu) bisa menunjang pelayanan penumpang di Bandara Adisutjipto sebelum bandara baru New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo selesai dibangun," tutup Agus.
Selain fasilitas itu, area penghubung antara Terminal A dan B juga menjadi perhatian khusus.
"Beberapa bulan yang lalu, penumpang yang baru turun dari rute internasional dan ingin melanjutkan ke penerbangan domestik harus keluar terminal terlebih dahulu," ujar Rahmat.
Kondisi itu sebenarnya kurang efisien. Sebagai informasi, rute internasional di Bandara Adisutjipto hanya dilayani di Terminal B, sementara itu sebagian besar rute domestik dilayani di Terminal A.
Jadi, mau tak mau penumpang harus pindah terminal dan berjalan kaki melalui jalur pedestrian di luar terminal dengan jarak 300 meter.
"Sejak Februari 2018, penumpang yang ingin melakukan connecting flight tidak perlu lagi keluar. Sudah tersedia travelator atau tangga datar berjalan yang menghubungkan Terminal A dan B dengan jarak hanya 200 meter," jelas Rahmat lagi.
Travelator itu berjalan otomatis, sehingga penumpang tidak perlu menghabiskan tenaganya untuk berjalan kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.