Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Bandara Adisutjipto Berbenah untuk Mengurai Kepadatan Penumpang

Kompas.com - 19/03/2018, 06:39 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com – Setiap harinya, Bandara Adisutjipto Yogyakarta bisa menerima kurang lebih 18.000 penumpang. Bila dihitung pakai logika matematika, maka per tahun ada kurang lebih 6,5 juta penumpang.

Jumlah itu sebenarnya sudah di batas maksimal mengingat kapasitas bandara yang tak terlalu besar. Sayangnya, laju kepadatan penumpang tak terhindarkan. Terlebih lagi, peningkatan rata-rata penumpang tiap tahunnya berada di kisaran lebih dari 10 persen.

Hal itu dikatakan oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, Minggu (18/3/2018), saat melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta.

"Peningkatan rata-rata penumpang per tahun mencapai 14 persen. Bahkan pada 2017, bandara ini melayani penumpang hingga 7,6 juta per tahun. Ini rekor baru," ujar Agus kepada Kompas.com, Minggu.

Ya, jumlah yang dikalkulasikan memakai logika matematika tadi sebenarnya belum apa-apa. Kenyataannya, jumlah tersebut harus pula ditambahkan dengan prediksi peningkatan penumpang pada waktu-waktu tertentu, seperti musim liburan atau jelang hari raya.

Rinciannya, pada musim lebaran, misalnya, ada 10.000 penumpang tambahan.

"Kemudian, bandara ini bisa kedatangan lebih banyak lagi penumpang ketika libur panjang. Bisa dibayangkan betapa sibuknya Bandara Adisutjipto," tambah Agus.

Melihat kondisi itu, PT Angkasa Pura I dan Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara segera berbenah membangun fasilitas baru berupa perluasan ruang tunggu di Terminal A.

"Mulanya, ruang tunggu (di sini) hanya bisa menampung 900 orang. Setelah direnovasi, kami harap bisa memuat 1.400 penumpang," jelas Customer Service and Hospitality Section Head Bandara Adisutjipto Rahmat Hidayat di hari yang sama.

Renovasi ruang tunggu di Bandara Adisutjipto akan mulai dikerjakan secara bertahap. Bila pembangunannya dimulai akhir Maret 2018, maka ditargetkan selesai tiga bulan mendatang.KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Renovasi ruang tunggu di Bandara Adisutjipto akan mulai dikerjakan secara bertahap. Bila pembangunannya dimulai akhir Maret 2018, maka ditargetkan selesai tiga bulan mendatang.

Rahmat juga mengatakan, pembangunan ini akan mulai dikerjakan pada akhir Maret 2018 dan ditargetkan selesai tiga bulan mendatang.

"Meskipun sedang dalam pembangunan, operasional bandara dan kenyamanan penumpang tidak akan terganggu. Lagi pula. Renovasi akan dilakukan secara bertahap," tambahnya lagi.

Selain perluasan ruang tunggu, Bandara Adisutjipto sebelumnya juga sudah melakukan perluasan apron. Pelataran parkir bandara ini dari yang semula hanya muat 9 pesawat, kini bertambah 2 tempat untuk parkir.

"Sekarang bisa menampung 12 pesawat narrow body jet," kata dia lagi.

Ramah lansia dan difabel

Selain rencana itu, Bandara Adisutjipto juga akan menambahkan fasilitas lainnya, yakni dikhususkan untuk penumpang difabel dan lanjut usia (lansia).

“Disediakan empat mobil golf untuk memudahkan mereka jika harus pindah terminal," tambah Agus.

Tersedia juga kursi roda lengkap dengan helper di underpass, bagian khusus pejalan kaki antara Bandara Adisutjipto dan Stasiun Maguwo.

"Kami berharap, fasilitas-fasilitas (itu) bisa menunjang pelayanan penumpang di Bandara Adisutjipto sebelum bandara baru New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo selesai dibangun," tutup Agus.

Selain fasilitas itu, area penghubung antara Terminal A dan B juga menjadi perhatian khusus.

"Beberapa bulan yang lalu, penumpang yang baru turun dari rute internasional dan ingin melanjutkan ke penerbangan domestik harus keluar terminal terlebih dahulu," ujar Rahmat.

Travelator penghubung antara Terminal A dan B di Bandara Adisutjipto sudah mulai beroperasi sejak Februari 2018.KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Travelator penghubung antara Terminal A dan B di Bandara Adisutjipto sudah mulai beroperasi sejak Februari 2018.

Kondisi itu sebenarnya kurang efisien. Sebagai informasi, rute internasional di Bandara Adisutjipto hanya dilayani di Terminal B, sementara itu sebagian besar rute domestik dilayani di Terminal A.

Jadi, mau tak mau penumpang harus pindah terminal dan berjalan kaki melalui jalur pedestrian di luar terminal dengan jarak 300 meter.

"Sejak Februari 2018, penumpang yang ingin melakukan connecting flight tidak perlu lagi keluar. Sudah tersedia travelator atau tangga datar berjalan yang menghubungkan Terminal A dan B dengan jarak hanya 200 meter," jelas Rahmat lagi.

Travelator itu berjalan otomatis, sehingga penumpang tidak perlu menghabiskan tenaganya untuk berjalan kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com