Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Kayu Olahan Merbau Uji Asal Semarang Coba Ekspor ke AS

Kompas.com - 19/03/2018, 14:49 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Produk kayu olahan yang ditawarkan melalui skema perdagangan daring atau e-commerce untuk pertama kali berhasil dikirim ke Amerika Serikat. Pengiriman kayu olahan dari kayu Merbau itu secara perdana diujicoba oleh CV Indo Jati Utama, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/3/2018).

Pengiriman kayu olahan itu melalui e-commerce ternyata tak butuh waktu lama. Dari proses pemesanan hingga pembuatan kayu olahan dilakukan tidak lebih dari 10 hari.

Pengiriman ke pasar luar negeri memanfaatkan sistem pemasaran berbasis online yang diluncurkan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI).

Sistem itu bernama Indonesian Timber Exchange E-Commerce atau bursa kayu Indonesia online yang memanfaatkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu Indonesia (SVLK).

Direktur CV Indo Jati Utama Gunawan Budikentjana menjelaskan, ekspor ke Amerika menggunakan e-commerce merupakan yang pertama kali sejak perusahaan itu berdiri.

Baca juga : IKM Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin Pasar Ekspor Kayu dan Rotan

Menurut dia, pasar Amerika selama ini dikenal susah ditembus. Namun melalui e-commerce, pasar kayu olahan bisa diterima di negeri Paman Sam.

"Pasar Amerika ini kan susah ditembus. Dengan e-commerce ternyata waktunya 1 minggu. Setelah itu datang berkenalan macam-macam, survei pabrik minta contoh, selama 10 hari order masuk," kata Gunawan, di sela peluncuran perdana, Senin.

Sebelum menggunakan e-commerce, Amerika Serikat dinilai memfilter produk kayu asal Indonesia. Namun ketika persyaratan legal lengkap serta pemanfaatan IT, barulah peluang ekspor itu terbuka.

"Pertama ini dua kontainer. Tapi nanti berkala rencananya 80 kontainer tiap bulan. Karena kapasitas produksi tidak mencukupi, kami kerja sama dengan pabrik lain yang sebidang," tambahnya.

Kayu yang dikirim pun kayu Merbau yang dinilai tahan rayap dan air. Kayu itu secara khusus hanya tumbuh di wilayah Papua. Di Amerika, kayu Merbau digunakan untuk lantai, serta sebagian digunakan untuk pagar.

Baca juga : Manfaatkan Hasil Hutan, Ijuk Lebih Ekonomis Dibanding Kayu

"Ini ekspor perdana produk kayu olahan berbasis V-legal. Semoga diikuti olahan kayu ke pasar ekspor lain," harapnya.

Sistem Baru

Ketua umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Indroyono Soesilo mengatakan, sistem ITE e-commerce untuk kayu olahan telah disiapkan sejak November 2017.

Sistem itu dibuat untuk mendekatkan antara produsen dengan konsumen. Sistem juga menghilangkan peran pihak perantara.

"Ini sesuai arahan Presiden untuk mendorong ekspor. Ujicoba pertama dilakukan CV Indo Jati Utama. Siatem ini mendekatkan produsen kayu dengan 400 perusahaan seluruh dunia," ujar mantan menteri koordinator kemaritiman ini.

Menurut dia, pemasaran produk kayu melalui e-commerce menjadi kebutuhan saat ini. Untuk mendorong ekspor ke luar negeri, sistem online dibutuhkan.

Baca juga : Wapres Tegaskan Takkan Buka Keran Ekspor Kayu Glondongan

"Kita dapat mendorong ekspor ke luar negeri. Tahun lalu ekspor mencapai 11 miliar dollar, tahun ini semoga makin signifikan. Tentu dengan kelestarian seusia sistem perizinan kemenlhk," tambahnya.

"Kita mendekatkan suplier di Kalimantan. Jadi tidak usah lagi mencari pasar. Masuk di sistem IT kami langsung kirim ke Amerika," ucpanya lagi. 

Kompas TV Jurnalis KompasTV KompasTV Probo Pramudito akan berkeliling di salah satu daerah di Bali dengan mobil unik ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com