Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Student Loan" Jangan Sampai Dianggap sebagai Uang Berkah

Kompas.com - 19/03/2018, 14:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto, menyebut rencana pemerintah menerapkan program student loan atau kredit pinjaman bagi mahasiswa bisa membantu masyarakat untuk mengakses pendidikan di Indonesia.

Namun, ada hal mendasar yang perlu diperhatikan pemerintah sebelum menjalankan dan menerapkan program tersebut.

"Ketika ini mau diluncurkan, harus jelas nih. Jangan sama seperti program-program pinjaman pemerintah lainnya, sering diberikan cuma tanpa sosialisasi yang lengkap, sehingga yang menerima merasa itu sebagai uang berkah atau jatuh dari langit," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/3/2018).

Menurut Eko, nantinya penerima student loan harus memiliki rasa tanggung jawab bahwa dia memiliki kewajiban melunasi pinjaman pendidikan. Hal itu dianggap termasuk dalam poin apa saja yang perlu dirumuskan pemerintah melalui program student loan tersebut.

Baca juga : Jokowi Minta Perbankan Sediakan Student Loan, Ini Komentar BI

"Jangan lupa sanksinya juga harus ada. Kalau enggak ada sanksi, sistemnya juga harus kuat supaya ketika katakanlah lulusan sudah dapat pekerjaan, otomatis langsung dipotong, sehingga pinjaman ini bisa bermanfaat dan tidak merugikan pemerintah ke depannya nanti," tutur Eko.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ketika ditanya mengenai rencana program student loan belum bisa menjelaskan lebih lanjut. Darmin hanya memastikan, jajarannya bersama pihak terkait akan meneruskan apa yang telah diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Itu nanti lah, (penjelasan) student loan nanti saja. Kami kerjakan dulu," ujar Darmin.

Presiden Jokowi memunculkan ide untuk student loan dalam sebuah forum yang menghadirkan bos-bos perbankan Indonesia di Istana Negara, Kamis (15/3/2018) lalu. Jokowi ingin mengubah pola kredit masyarakat dari yang konsumtif ke barang menjadi untuk jasa pendidikan.

Baca juga : OJK Kaji Permintaan Jokowi untuk Kembangkan Kredit Pendidikan

Indonesia sudah pernah menjalankan program student loan di tahun 1980-an lalu. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir yang menjadi salah satu penerima student loan menceritakan, program itu efektif membantu mahasiswa tingkat akhir yang sudah tidak dibiayai oleh orangtuanya.

"Tapi, ada masalah lain, rata-rata enggak bayar (cicilan pinjaman) semua karena mereka hanya butuh fotokopi ijazah dan legalisasi. Itu yang dibawa ke mana-mana," ucap Nasir.

Baca juga : Jokowi Minta Perbankan Garap Kredit Pendidikan seperti di AS

Kompas TV Student loan menurut presiden adalah bentuk inovasi yang bisa dijajaki perbankan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com