Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR: Dulu Harga BBM di Daerah Terpencil Bisa 30 Kali Lipat Lebih Mahal

Kompas.com - 19/03/2018, 15:39 WIB
Achmad Fauzi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) Bambang Soesatyo mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM) di daerah terpencil sangat mahal. Bahkan hingga 30 kali lipat dari harga di perkotaan.

Menurut Bambang, keadaan itu terjadi di daerah terpencil seperti Papua dan daerah-daaerah perbatasan.

"Selama ini kita mendengar ada ketidakadilan di sana (daerah terpencil). Rakyat kita hidup di sana susah, tetapi untuk membeli BBM jauh lebih mahal atau sangat mahal sekali bisa 20-30 kali lipat dari harga yang kita beli di Jakarta," kata dia seusai pertemuan dengan Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (19/2/2018).

Maka dari itu, Bambang meminta kepada pemerintah untuk terus konsisten menjalankan kebijakan BBM satu harga di seluruh Indonesia. Dengan begitu, pengeluaran masyarakat di daerah tidak terbebani pada harga BBM.

Baca juga : Pemerintah Targetkan BBM Satu Harga di 73 Wilayah Terpencil

"Kami berpesan agar cita-cita Presiden RI harga BBM seluruh Indonesia satu harga bisa segera terwujud," ucap dia.

Di tempat yang sama, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, mahalnya harga BBM di daerah terpencil itu sebelum adanya kebijakan satu harga yang diinisasi pemerintah.

Namun, setelah ada kebijakan tersebut harga BBM di daerah terpencil tersebut telah sama dengan harga BBM di perkotaan.

"Setelah satu harga sudah terwujudkan di papua 11 lokasi sudah satu harga di semua SPBUnya. Pada 2016 ada 8 kabupaten belum ada SPBU. Setelah kebijkan satu harga 8 kabupaten semua ada SPBU," jelas dia.

Baca juga : BPH Migas: BBM Satu Harga Bukan untuk Industri

Dalam hal ini, Fanshurullah meminta kepada para anggota DPR untuk ikut mengawasi pendistrubusian BBM satu harga di daerah-daerah terpencil.

"Komite berharap dukungan dari bapak ketua dpr dan semua yang di Senayan mendukung kebijakan BBM satu harga, karena wilayah keadilan sosial," pungkas dia.

Program BBM satu harga membuat masyarakat daerah 3T bisa membeli BBM dengan harga Rp 6.450 per liter untuk Premium dan Rp 5.150 per liter untuk Solar.

Sebelum adanya program ini, masyarakat daerah tersebut mesti mengeluarkan Rp 7.000 hingga Rp 100.000 untuk membeli BBM per liter.

Kompas TV BPH Migas menargetkan program BBM satu harga bisa dirasakan di 73 titik di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com