Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Akurasi Data Pangan, Bulog Gandeng Badan Pusat Statistik

Kompas.com - 20/03/2018, 11:22 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna meningkatkan akurasi data pangan, Perum Bulog bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai penyediaan, pemanfaatan, serta pengembangan data dan informasi statistik di bidang pangan.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

“Tujuan pelaksanaan nota kesepahaman ini dilakukan agar kedua belah pihak dapat saling bertukar informasi yang saling mendukung dan dibutuhkan dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penugasan pemerintah," ujar Djarot.

Selain itu, data BPS yang diamati dan dirilis akan menjadi bagian dari early warning system maupun sebagai salah satu alat bagi Perum Bulog dalam menentukan strategi penugasan dan komersial Bulog.

Baca juga: Soal Kualitas Beras, Ini Kata Dirut Bulog

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman diharapkan independensi BPS tetap terjaga sehingga data dan informasi BPS dapat digunakan oleh pengambil keputusan kebijakan di pemerintahan maupun oleh Perum Bulog.

"Dalam rangka ketahanan pangan nasional untuk melaksanakan tugas. Tentunya diperlukan dukungan data dan informasi yang kualitas artinya datanya relevan akurasinya tinggi update dan dapat diakses dengan mudah jadi di sinilah BPS mempunyai peran untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan Bulog," ungkap Suhariyanto.

Adapun lingkup kerja sama tersebut terdiri dari delapan ruang lingkup strategis. Pertama, penyediaan data dan informasi statistik melalui kegiatan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, analisis, serta penyajian data dan informasi statistik di bidang pangan.

Kedua, pemanfaatan data dan informasi statistik di bidang pangan. Ketiga, pengembangan sistem informasi statistik di bidang pangan. Keempat, dukungan fasilitas dan peralatan analisa mutu pangan.

Kelima, pelaksanaan kegiatan lainnya yang bersifat strategis dalam rangka penugasan yang diberikan oleh pemerintah. Keenam, bersama-sama melakukan monitoring di lapangan terkait pasokan serta harga pangan.

Selanjutnya, pengembangan sumber daya manusia di bidang statistik serta bidang pangan. Dan terakhir pengembangan kerja sama kelembagaan lainnya yang terkait dengan bidang statistik serta bidang pangan.

Kompas TV Badan Pusat Statistik mencatat inflasi di bulan Januari sebesar 0,62 persen. Inflasi ini disumbang kelompok bahan makanan khususnya beras.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com