SUMBAWA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumbawa akan mengolah limbah jagung sebagai pakan ternak dan biomassa.
Pemanfaatan limbah jagung sendiri merupakan implementasi dari program Kementerian Pertanian yakni Gerakan Masyarakat Jagung Integrasi Sapi (Gemajipi) yang diresmikan di Pelabuhan Badas, Sumbawa, Selasa (20/3/2018).
"Limbah jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak," kata Bupati Sumbawa, Husni Djibril, pada acara pelepasan ekspor jagung 11.500 ton di Sumbawa, Selasa (20/3/2018).
Berdasarkan perhitungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, 1,5 ton pakan ternak bisa menghidupi sapi selama 3,5 bulan atau 75 hari.
Dengan areal lahan jagung seluas 140.000 hektar, maka potensi pakan olahan yang dihasilkan diperkirakan mampu menghidupi 133.000 sapi selama 3,5 bulan.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa, berharap Pemerintah NTB dan Kementerian Pertanian mampu menyediakan bantuan benih, sapi, dan alat pertanian.
Dengan begitu, masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) siap memproduksi serta menjual pakan ternak sapi.
Limbah jagung untuk biomassa
Selain bahan pakan ternak, ia melanjutkan, limbah jagung bisa menghasilkan biomassa sebagai pembangkit listrik.
Satu di antara sekian negara yang membutuhkan biomassa dari Sumbawa adalah Korea Selatan. Dalam waktu dekat, kata dia, Pemerintah Kabupaten Sumbawa diundang ke Korea untuk membahas tentang biomassa dari limbah jagung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.