Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2018, 19:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 4,7 triliun.

Angka tersebut merupakan 35 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2017 yang mencapai Rp 13,6 triliun.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, dividen tersebut terdiri dari 25 persen atau senilai Rp 3,4 triliun digunakan sebagai dividen. Adapun sebesar 10 persen atau senilai Rp 1,36 triliun ditetapkan sebagai spesial dividen.

"Adapun sebesar 65 persen atau Rp 8,85 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan," kata Baiquni dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Baca juga : BNI Rombak Susunan Direksi dan Komisaris

RUPST pun menetapkan rencana aksi perseroan (recovery plan) sebagai bank sistemik. Hal ini sesuai permintaan dari Otoritas Jasa  Keuangan (OJK) di Peratiran OJK (POJK) Nomor 14/POJK.03/ 2017 tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) bagi Bank Sistemik.

Dari rencana itu, BNI memutuskan akan menerbitkan surat utang subordinasi tahun ini.

Direktur Kepatuhan BNI Imam Budi Sarjito mengatakan, penerbitan tersebut bertujuan untuk memperkuat permodalan perseroan. BNI membutuhkan modal yang kuat untuk mengejar target pertumbuhan kredit di 13-16 persen pada 2018.

Selain target pertumbuhan kredit 13-16 persen, BNI menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 13-15 persen. BNI pun ingin menjaga pertumbuhan kualitas kredit dengan menurunkan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) ke 2,3-2,5 persen.

Baca juga : Top Up Go-Pay di BNI dan Bank Mandiri Akan Kena Biaya

BNI pun menetapkan biaya pencadangan (coverage ratio) menjadi sebesar  150-155 persen.

Sepanjang tahun 2017, BNI mencatat laba bersih konsolidasian sebesar Rp 13,62 triliun. Angka ini tumbuh 20,1 persen dibandingkan Rp 11,34 triliun pada 2016.

Kompas TV YLKI menyayangkan terjadinya pembobolan rekening bank.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com