Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Juta Data Penguna Facebook Bocor, Zuckerberg Rugi Rp 67,5 Triliun

Kompas.com - 20/03/2018, 21:17 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Pada Senin (19/3/2018) terjadi kebocoran data 50 juta pengguna Facebook kepada agensi iklan tim sukses Donald Trump. Kejadian tersebut mengikis kekayaan pendiri dan pemilik Facebook Mark Zuckerberg.

Harta Zuckerberg turun 4,9 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 67,5 triliun) dalam sehari.

Seperti dikutip Bloomberg, Zuckerberg pada Jumat lalu mengatakan, perusahaan konsultan dan advertising Cambridge Analytica menerima data melalui pengembang aplikasi di jaringan sosialnya, dan ini melanggar kebijakan Facebook. Perusahaan tersebut memanen data dari 50 juta pengguna tanpa izin.

Parlemen AS dan Eropa hendak mendengar langsung dari Zuckerberg alasan perusahaan konsultan tersebut bisa mengambil data tanpa izin.

Baca juga : Cambridge Analytica Disebut Curi Data 50 Juta Pengguna Facebook

Sementara tekanan ini berlanjut, investor saham khawatir, Facebook akan dijatuhi regulasi lebih berat. Sahamnya pada Senin kemarin terperosok sampai 6,8 persen, dan memangkas kekayaan Zuckerberg menjadi 70,4 miliar dolar AS.

Kekhawatiran pasar ini menular pada saham-saham teknologi lainnya, dan ikut memangkas kekayaan pemiliknya. Jeff Bezos pemilik Amazon.com misalnya, ikut kehilangan 2,1 miliar dollar AS kemarin. Sementara pendiri Alphabet Inc Larry Page dan Sergey Brin masing-masing kehilangan kekayaan 1,5 miliar dollar AS.

Baca juga : Unilever Ancam Stop Beriklan di Google dan Facebook, Mengapa?

Kekayaan Zuckerberg turun ke posisi kelima versi Bloomberg Billionaires Index. Dia berada di belakang setelah Jeff Bezos, Bill Gates, Warren Buffett, dan Amancio Ortega. (Sanny Cicilia)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Data 50 juta pengguna Facebook bocor, kekayaan Zuckerberg terpangkas Rp 67 triliun pada Selasa (20/3/2018)

Kompas TV Situs jejaring sosial Facebook resmi melarang penayangan iklan uang virtual seperti Bitcoin. Facebook menilai iklan Bitcoin cenderung menyesatkan konsumen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com