Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dalam Tren Melemah 3-6 Bulan ke Depan

Kompas.com - 21/03/2018, 08:58 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren bearish. Selama beberapa hari belakangan, IHSG ditutup melemah.

Pada perdagangan Selasa kemarin, (20/3/2018), indeks kembali ditutup turun 0,73 persen ke level 6.243,58. Tercatat net sell asing sebesar Rp 935,48 miliar.

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (21/3/2018), Vice President Research and Analyst Valbury Sekuritas Indonesia Nico Omer Jonckheere menilai, arah gerak IHSG masih cenderung berat pada tahun ini. Dia masih melihat tren bearish pada pergerakan IHSG selanjutnya.

Saat ini, support terdekat indeks ada pada level 6.230. Apabila support tersebut ditembus, target selanjutnya di level 6.160, 6.080, dan 6.000. Target minimum koreksi mencapai 5.500. Support tersebut terhubung dengan line tren penurunan bursa dari 2008.

“Masih lumayan jauh. Ini jangka menengah beberapa bulan ke depan. Saya enggak bilang hari ini,” kata Nico di Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Dia menambahkan, penurunan baru dimulai dan kemungkinan akan berlanjut dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Pelemahan tersebut karena banyak faktor. Di antaranya yang paling kuat adalah kenaikan suku bunga acuan yang pasti membuat saham tidak bagus, karena meningkatkan cost of capital.

Selain itu, dia melihat ada pelemahan perekonomian ekonomi global. “Ini terjadi dari data-data belakangan ini yang mulai melemah di seluruh dunia. Paling mencolok contohnya adalah Korea Selatan, yang kuartal terakhirnya menunjukkan negatif dan ekspornya turun paling tajam dalam 25 tahun terakhir,” papar Nico.

Seiring dengan adanya potensi penurunan tersebut, dia melihat masih terdapat peluang rebound pada indeks. Bahkan, jika indeks turun cukup dalam, biasanya akan rebound juga cukup tinggi.

Saat ini dia melihat indeks juga sudah jenuh beli atau overbought. “Kalau bursa AS turun, IHSG juga turun. Kalau rebound maka akan rebound juga,” imbuhnya.

Di AS, indeks masih terancam turun. Sedangkan level puncaknya sudah tercapai. Sedangkan pada IHSG masih ada kemungkinan naik lagi. Dia memprediksi, IHSG bisa mencapai level 6.750. Lebih tinggi dari level sebelumnya, namun hanya naik tipis.

“Ini hanya kemungkinan secara teknikal dan tidak berdasarkan sentimen apapun. Perlu juga dicatat bahwa kemungkinan ini makin hari menjadi makin kecil,” kata Nico.

Terkait dengan adanya dugaan window dressing oleh asing, Nico tidak melihat hal tersebut. Pasalnya saat ini bursa AS juga melemah, dan di Indonesia juga masih melanjutkan aksi jual. (Dede Suprayitno)

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: IHSG dalam tren bearish 3-6 bulan ke depan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

Whats New
Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com