Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi "Skimming", Bank Mandiri Perketat Patroli ke Mesin ATM

Kompas.com - 22/03/2018, 08:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu marak terjadi kejahatan perbankan dengan modus skimming di beberapa bank.

Kejahatan skimming dilakukan dengan memasang perangkat skimmer pada mesin ATM untuk membaca data nasabah yang ada di kartu debit, kemudian dana pun bisa digasak.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, kejahatan siber diyakininya semakin marak. Banyak pelaku kejahatan skimming pun merupakan warga negara asing, seperti dari Eropa Timur, Malaysia, dan China.

Selain itu, jenis kejahatan siber pun kini berubah-ubah. Menurut Kartika, skimming adalah jenis kejahatan siber yang cenderung tradisional.

Baca juga : Nasabah Blokir Rekening karena Takut Skimming, Ini Kata Bank Mandiri

"Tantangannya adalah melakukan patroli efektif ke mesin-mesin ATM," kata Kartika di Plaza Mandiri, Rabu (21/3/2018).

Sebagai langkah pencegahan kejahatan skimming, Kartika menyebut Bank Mandiri akan mengintensifkan patroli ke mesin-mesin ATM. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah mesin ATM telah dipasangi skimmer oleh pelaku kejahatan.

Selain itu, Bank Mandiri pun akan merespon dengan cepat apabila ada laporan dari nasabah. Oleh sebab itu, nasabah pun diminta untuk segera melaporkan kepada bank apabila menemukan transaksi yang janggal.

Baca juga : Cegah Skimming, BNI Periksa Ulang Seluruh Mesin ATM

Tidak hanya itu, imbuh Kartika, Bank Mandiri juga akan mempercepat proses penggantian kartu debit dan kredit dari yang dilengkapi pita magnetik (magnetic stripe) menjadi kartu yang dilengkapi cip. Kartika menuturkan, proses ini ditargetkan rampung pada 3 hingga 4 tahun ke depan.

"Kami arahkan 3-4 tahun ke depan diganti ke cip standar GPN (Gerbang Pembayaran Nasional)," jelas Kartika.

Kompas TV Untuk mencegah makin banyaknya korban skimming, ini tips aman bagi nasabah atau pemilik kartu tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com