Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

S&P Soroti Naiknya Rasio Utang BUMN

Kompas.com - 22/03/2018, 13:35 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Standard & Poor's Global Ratings menyoroti memburuknya neraca di badan usaha milik negara (BUMN) yang terlibat dalam proyek infrastruktur yang dipimpin pemerintah Indonesia.

Kontan.co.id mengutip Reuters, Selasa (13/3/2018), analis S&P Xavier Jean mengatakan, BUMN terutama mereka yang berada di sektor kelistrikan dan konstruksi, telah menarik pinjaman dalam jumlah yang sangat besar untuk menyesuaikan dengan rencana pengembangan pemerintah. Hal ini menyebabkan neraca perseroan menjadi sangat lemah.

Rasio hutang 20 BUMN yang terdaftar di bursa serta dinilai oleh S&P menunjukkan adanya peningkatan 5 kali terhadap EBITDA.

(Baca: Indef: Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 7.000 Triliun)

"Ini adalah tren yang kami jaga ketat karena kami pikir level tersebut akan bertahan dan akan meningkat pada 2018 dan menjelang pemilihan 2019," kata Jean.

Pembangunan infrastruktur adalah bagian inti dari agenda ekonomi Presiden Indonesia, Joko Widodo dan ditujukan untuk memangkas biaya logistik tinggi, yang merupakan biang dalam menciptakan kemacetan dalam perekonomian.

Pemerintah memperkirakan total investasi infrastruktur sebesar 450 miliar dollar AS diperlukan antara tahun 2014 hingga 2019, yang hanya dapat didanai sebagian oleh pemerintah.

Mengambil peran di sebagian besar proyek infrastruktur, BUMN harus meminjam untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, seperti untuk gaji, sementara proyek sering tertunda atau mengambil waktu untuk menghasilkan pendapatan.

Sementara itu, dorongan pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur di daerah-daerah berpenduduk rendah juga menimbulkan kekhawatiran atas pendapatan di masa depan.

"Tidak jelas bagi kami hari ini jika banyak investasi yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan ini di luar Jawa, di luar pusat-pusat padat penduduk, akan menjadi proyek yang menguntungkan atau tidak," kata Jean.

Jika perusahaan terus meningkatkan investasi pada kecepatan saat ini, mereka dapat dipaksa untuk menghentikan semua investasi dalam lima tahun untuk mengendalikan keuangan mereka, menegosiasikan ulang utang mereka atau meminta rekapitalisasi oleh pemerintah.

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: S&P khawatirkan rasio utang BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com