Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Perang Dagang Trump, Indeks Dow Jones Anjlok 723 Poin

Kompas.com - 23/03/2018, 06:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks bursa-bursa saham utama AS berjatuhan pada Kamis (22/3/2018) waktu setempat atau Jumat (23/3/2018) waktu Indonesia.

Pelemahan tersebut pun terjadi secara cukup dramatis.

Mengutip Reuters, indeks-indeks utama Wall Street mengalami pelemahan seharian terbesar dalam enam pekan terakhir.

Anjloknya indeks-indeks saham AS tersebut dipengaruhi kekhawatiran kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang berpotensi menimbulkan perang dagang.

Baca juga : Resmi, Trump Serukan Perang Dagang dengan China

Trump dikabarkan menerapkan tarif secara total mencapai hingga 60 miliar dollar AS untuk impor barang-barang dari China.

Kebijakan sensasional tersebut pun dikhawatirkan menimbulkan kemunculan kebijakan pembalasan.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 723,45 poin atau 2,93 persen ke level 23.958,86.

Sementara itu, indeks Standard & Poor's (S&P) 500 merosot 68,23 poin atau 2,52 persen ke level 2.643,7.

Adapun indeks Nasdaq Composite tergelincir 178,61 poin atau 2,43 persen ke level 7.166,68.

Baca juga : IMF: Kebijakan Tarif Impor Bisa Hancurkan Ekonomi AS

Pada Kamis waktu setempat, Trump mengumumkan rencana penerapan tarif impor untuk barang-barang dari China.

Kebijakan ini, menurut pemerintah AS, guna melindungi kepentingan-kepentingan nasional dan pengusaha dalam negeri AS.

Dari Washington DC, CNN mewartakan kebijakan tersebut dilakukan guna merespon tindakan China yang dinilai mengganggu properti intelektual AS.

Sebelumnya, pemerintah AS telah melakukan investigasi selama 7 bulan terkait dugaan pencurian properti intelektual, yang menjadi hambatan utama hubungan perdagangan AS-China. 

Baca juga : Trump Bakal Kenakan Tarif Impor untuk Banyak Produk China

Selain menerapkan tarif, AS juga berencana menerapkan larangan investasi baru bagi China.

Selain itu, AS juga akan mengonfrontasi China di hadapan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Kita memiliki masalah pencurian properti intelektual yang parah. (Kebijakan tarif) ini akan membuat kita menjadi bangsa yang jauh lebih kuat dan kaya," ujar Trump.

Kompas TV Tudingan kecurangan dagang terus diembuskan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com