BRI Siap Salurkan "Student Loan" Sesuai Instruksi Presiden

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta perbankan nasional untuk mengeluarkan skema pinjaman pendidikan atau student loan mulai ditanggapi positif oleh industri perbankan Tanah Air.

Salah satu bank plat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan siap menyalurkan kredit pendidikan kepada mahasiswa termasuk mahasiswa master dan doktoral.

"Untuk mahasiswa sarjana kami prioritaskan untuk jurusan ilmu pengetahuan dan teknologi serta teknik," ujar Direktur Utama BRI Suprajarto saat konferensi pers di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Baca juga : Bank Mandiri Masih Kaji Kemungkinan Salurkan Student Loan

Adapun produk dari kredit pendidikan tersebut adalah Briguna Flexi Pendidikan. Tak hanya mahasiswa sarjana, mahasiswa master dan doktoral bia menggunakan skema pinjaman pendidikan ini guna melalui Bank BRI dengan produk tersebut.

Adapun plafon tertinggi yang bisa diambil dalam kredit ini adalah sebesar Rp 150 juta. BRI juga sudah menggandeng Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi guna menyalurkan kredit pendidikan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta perbankan memberikan stundet loan. Dengan demikian, kredit yang diberikan ke masyarakat tidak melulu untuk hal yang konsumtif kredit properti atau kendaraan bermotor.

"Saya ingin memberi PR (pekerjaan rumah) kepada Bapak Ibu sekalian, dengan yang namanya student loan atau kredit pendidikan," kata Jokowi saat pertemuan dengan pimpinan bank umum di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Baca juga : Ini Kriteria Penerima Student Loan yang Disarankan Perencana Keuangan

Jokowi mengaku heran perbankan Indonesia tak memiliki produk kredit pendidikan. Padahal, kata dia, nilai nominal outstanding atau realisasi pembiayaan pendidikan di AS telah melampaui total outstanding pinjaman kartu kredit.

Jokowi menyebutkan, total pinjaman kartu kredit di AS mencapai 800 miliar dollar AS. Adapun total pinjaman kredit pendidikannya mencapai 1,3 triliun dollar AS. "Kaget saya membaca ini," sebut Jokowi.