Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Bursa Saham Mulai Masuk Era "Bearish"

Kompas.com - 23/03/2018, 15:05 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Jebloknya bursa saham Amerika Serikat (AS) jadi alasan mengapa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut tersungkur pada pembukaan perdagangan pagi tadi, Jumat (23/3/2018).

Tren bearish ini pun dipandang analis berpotensi berlanjut hingga kuartal ketiga tahun ini.

Mengutip Kontan.co.id, Jumat (23/3/2018) IHSG sempat dibuka di level 6.127,89, turun 126,18 poin atau merosot 2 persen pada pembukaan perdagangan di akhir pekan ini. Analis Valbury Sekuritas Indonesia Nico Omer Jonckheere pun melihat hal ini disebabkan oleh dampak penurunan bursa saham AS.

Pada penutupan perdagangan pagi tadi, Indeks Dow Jones ditutup melemah 2,94 persen. Begitu pula dengan indeks S&P 500 yang melemah 2,52 persen serta indeks Nasdaq yang juga melemah 2,43 persen.

Berbagai bursa saham regional pun ikut dibuka memerah akibat hal ini. Efek domino ini pun akhirnya dirasakan oleh pasar saham domestik.

Anjloknya bursa saham AS dan bursa saham regional ini pun dipandang Nico sebagai tanda masuknya bursa saham dunia di era bearish market.

"Bursa saham AS sudah mencapai puncaknya, itu artinya saat ini kita sudah memasuki era bearish," ujarnya kepada Kontan, Jumat (23/3/2018).

Sampai kapan?

Hal ini pun kemungkinan berlanjut hingga kuartal ketiga nanti. IHSG bahkan diprediksi bisa mencapai level support terendah di level 5.500. Namun, Nico tidak tahu pasti kapan hal ini akan terjadi.

Meski begitu, era bearish ini bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan oleh para investor. "Setiap koreksi yang besar perlu dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham dengan fundamental maupun prospek yang bagus," tutur Nico.

Tetapi jika investor mau bermain aman, ia menyarankan para investor untuk menginvestasikannya ke aset safe haven seperti logam mulia. Sebab, harga emas dan perak saat ini mulai menanjak naik.

Selain itu, saham tambang emas seperti saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga bisa dijadikan pilihan jika ingin tetap bermain di saham. "Kedua saham ini bertahan di tengah gempuran di pasar saham," ungkap Nico.

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Analis: Bursa saham mulai memasuki era bearish


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com