3. Sri Mulyani: Soroti Utang Tanpa Lihat Konteks, Tidak Lengkap dan Bisa Menyesatkan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa perkembangan diskusi seputar utang pemerintah beberapa waktu belakangan mengesankan kondisi negara sedang kritis.
Padahal, utang merupakan satu dari sekian instrumen kebijakan dalam mengelola keuangan negara.
"Hanya menyoroti instrumen utang tanpa lihat konteks besar dan upaya arah kebijakan pemerintah, jelas memberikan kualitas analisis dan masukan yang tidak lengkap bahkan dapat menyesatkan," kata Sri Mulyani melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (23/3/2018).
Menteri yang akrab disapa Ani itu mengungkapkan, masukan dari berbagai pihak untuk mengendalikan posisi utang sudah sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah selama ini. Bahkan, defisit APBN serta posisi utang pemerintah masih terkendali dan semakin jauh di bawah batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Keuangan Negara, yakni maksimal rasio 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca selengkapnya: Sri Mulyani: Soroti Utang Tanpa Lihat Konteks, Tidak Lengkap dan Bisa Menyesatkan
4. Setelah Pertamax, Pertamina Naikkan Harga Pertalite
Adapun kenaikan tersebut berlaku sejak tanggal 24 Maret 2018 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seluruh Indonesia.
"Yang naik Pertalite sejak sabtu 24 Maret 2018 kemarin. Penyebabnya harga minyak mentah yang terus naik," ujar Adiatma kepada Kompas.com, Minggu (25/3/2018).
Baca Selengkapnya: Setelah Pertamax, Pertamina Naikkan Harga Pertalite
5. Uber Sepakat Jual Bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab
Mengutip Bloomberg pada Minggu (25/3/2018), disebutkan Uber akan mengumumkan kesepakatan tersebut kepada publik pada Senin (26/3/2018) pagi waktu Singapura. Sebagai konsekuensi dari keputusan itu, Uber dikabarkan turut mendapat saham antara 25 sampai 30 persen dari bisnis gabungan yang melibatkan Grab.
Keputusan Uber menjual bisnisnya di Asia Tenggara ini tidak lepas dari peran SoftBank Group Corporation, perusahaan asal Jepang. SoftBank juga merupakan penyokong dana terbesar bagi Uber, Grab, dan Didi Chuxing (perusahaan penyedia jasa transportasi daring di China).
Konsolidasi tersebut dinilai sebagai langkah strategis SoftBank dalam menyikapi persaingan global bisnis jasa penyedia transportasi daring. Terutama, dalam menyikapi kompetitor yang memegang posisi terkuat kedua di Amerika Serikat seperti Lyft Inc.
Baca selengkapnya: Uber Sepakat Jual Bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab