Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Bandara Kertajati Dibedah di Swedia

Kompas.com - 26/03/2018, 14:26 WIB
Reni Susanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat dibedah dalam Passenger Terminal EXPO and Conference 2018, di Stockholm, Swedia, 20-22 Maret.

Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra mengatakan, di hadapan 7.000 peserta dari 100 negara yang hadir, proyek dengan nilai investasi Rp 2,6 triliun ini dibedah. Proyek pembangunan bandara internasional ni menggunakan skema kemitraan pemerintah dan swasta (KPS).

"Skema ini disebut merupakan yang pertama di Indonesia dalam pembangunan sebuah bandara. Ini kehormatan bagi kami bisa memaparkannya pada banyak narasumber berbagai negara," ujar Virda dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (26/3/2018).

Di hadapan ribuan orang, BIJB menyampaikan best practice pembangunan dan pembiayaan yang melibatkan beberapa unsur. Upaya Pemerinah Provinsi Jawa Barat, untuk menghadirkan bandara sejauh ini bisa diwujudkan karena PT BIJB selaku penanggung jawab bisa menggaet pendanaan dari investor langsung serta perbankan.

Baca juga: Bandara Kertajati Akan Gantikan Peran Husein Sastranegara Bandung

"Kita ketahui pembangunan ini bisa melibatkan unsur pemerintah pusat untuk sisi udara dan pemerintah daerah, lalu BUMD, BUMN, swasta baik untuk konstruksi dan pembiayaan, lalu ada perbankan juga," ungkap Virda.

Virda melanjutkan, keterlibatan beberapa unsur tersebut, bisa dilihat dari pembagian saat membiayai sisi darat proyek Bandara Kertajati.

Pemegang saham langsung mayoritas tetap dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Jasa Sarana dengan porsi hampir Rp 1 triliun. Lainnya yang melalui skema langsung, yakni masuknya investasi dari PT Angkasa Pura II (Persero).

Untuk menutupi kekurangan pendanaan, diterbitkan skema lainnya yakni pinjaman dan ekuitas.

Pinjamanm diterbitkan dari sindikasi tujuh perbankan syariah sekitar Rp 906 miliar.  Ketujuh bank yang memberikan pinjaman perbankan yakni Bank Jateng Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Sulbar Syariah, Bank Jambi Syariah, dan Bank Kalsel Syariah.

Adapun sisanya, PT BIJB menerbitkan produk berbasis ekuitas yakni, reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang sudah disahkan Otoritas Jasa Keungan (OJK).

Potret perkembangan pembangunan terminal Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (24/2/2017). Bandara seluas 1.800 hektar itu ditargetkan sepenuhnya beroperasi Juni 2018.KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI Potret perkembangan pembangunan terminal Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (24/2/2017). Bandara seluas 1.800 hektar itu ditargetkan sepenuhnya beroperasi Juni 2018.
Skema pembiayaan dan konstruksi inilah yang kemudian mendapatkan apresiasi sehingga PT BIJB berkesempatan turut bagian dalam konferensi prestis di Swedia tersebut.

Menurut dia, hadirnya BIJB dalam event Passenger Terminal EXPO and Conference 2018 merupakan kesempatan luar biasa untuk melihat dan belajar tentang berbagai inovasi dan pengetahuan yang beragam di dunia penerbangan.

"Ini menarik karena seluruh peserta berkumpul mengatasi masalah bersama, mendiskusikan solusi dan bertukar ide untuk pengembangan bandar udara di masa depan. Dan hebatnya lagi Bandara Kertajati bisa diapresiasi di sana," ucap Virda.

Passenger Terminal EXPO and Conference 2018 merupakan event dunia penerbangan terbesar di dunia. Peserta bukan saja hadir dari pengelola bandara, tapi dari otoritas penerbangan, maskapai, pemerintahan, eksekutif bisnis, dan lainnya.

Selain konferensi, event juga menghadirkan pameran yang menampilkan beberapa produk dan layanan serta inovasi dan solusi paling mutakhir tentang keselamatan penumpang untuk bandara di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com