Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Kurangi Penjualan Premium saat Asian Games dan Pertemuan IMF

Kompas.com - 26/03/2018, 16:05 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) menulis surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan rencana pembatasan penjualan bahan bakar minyak (BBM) beroktan rendah selama perhelatan akbar Asian Games 2018 di Jakarta, Bandung, dan Palembang serta selama perhelatan pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali.

Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden, PT Pertamina diwajibkan menyediakan Pertamax Turbo tidak hanya di empat wilayah tersebut tapi juga di daerah yang menjadi penyangga perhelatan akbar Asian Games dan pertemuan IMF-Bank Dunia.

Pertamina harus menjamin pasokan dan distribusi bahan bakar bensin kualitas EURO 4 yaitu Pertamax Turbo selambatnya pada Mei 2018 dan wajib tersedia untuk wilayah atau kota Jabodetabek, Palembang, Bali, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banyuwangi dan Labuan Bajo.

Baca juga : Setelah Pertamax, Pertamina Naikkan Harga Pertalite

Hal itu dipaparkan oleh VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sarjito saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (26/3/2018).

Adiatma menjelaskan ada regulasi yang menetapkan batasan kualitas udara di suatu wilayah sebagai lokasi kegiatan olahraga berstandar internasional.

"Untuk menyelenggarakan (kegiatan) olahraga itu syaratnya sulfur 25ug/m3, kalau tidak salah Jakarta 35 ug/m3 di udara," kata dia.

Asal tahu saja, BBM yang sesuai dengan standarisasi itu sejauh ini adalah BBM jenis Pertamax Turbo dengan RON atau oktan 94. Untuk itu jika mengikuti permintaan KLHK maka Pertamax Turbo harus tersedia di kota-kota tersebut.

Pertamina mengaku siap saja jika memang tetap diwajibkan siapkan Pertamax Turbo. Untuk menjamin hal tersebut, harus ada BBM yang dikorbankan sehingga kapasitas penyimpanan sesuai, juga untuk mendukung peningkatan kualitas udara yang diinginkan.

Baca juga : Asian Games Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta pada 2018

"Kami sekarang lebih mendorong penggunaan BBM oktan tinggi EURO 4 sesuai permintaan KLHK. Ini tangki kalau kami isi semua EURO 4, tangki kan tetap, apa yang harus dikurangi? ya premium. karena premium itu kan merusak kesehatan lingkungan. ini buat Asean Games saja tidak boleh," ungkap Adiatma.

Sebelumnya, dalam surat Menteri LHK kepada Presiden dengan nomor S.108/Menlhk/Setjen/PKL.3/3/2018 tentang BB EURO 4 dan kualitas udara dalam rangka Asian Games berisi laporan Menteri untuk menindaklanjuti penyiapan udara yang baik dari ukuran unsur Timbal (pb) dalam bahan bakar dengan Euro 4 dan dikaitkan dengan Asian Games 2018 guna menjamin tersedianya kualitas udara yang bersih dan sehat bagi para atlet.

Dalam poin pertama dilaporkan berdasarkan pantauan KLHK terhadap kulitas udara berdasarkan konsentrasi PM 2,5 sepanjang Januari 2017 hingga Januari 2018 menunjukkan data untuk kota Palembang pada kisaran 12ug/m3 dan Jakarta pada kisaran 35 ug/m3.

Bila dibandingkan dengan baku mutu nasional (65 ug/m3) masih berada dibawah standar namun bila menggunakan standar WHO sebesar 25 ug/m3 maka kualitas udara Jakarta tidak memenuhi standar WHO.

Selain itu telah dikeluarkan Permen KLHK No P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe M, kategori tipe N dna O (Euro 4) yang berlaku sejak tanggal 10 Maret 2017 untuk kendaraan tipe baru dan tanggal 10 Juli 2018 untuk kendaraan yang sedang diproduksi berbahan bakar bensin. (Pratama Guitarra)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Penjualan premium dikurangi selama Asian Games dan pertemuan IMF pada Senin (26/3/2018)

Kompas TV Pertamina sudah melakukan pengetesan dan menjamin kualitas sudah sesuai ketentuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com