KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengejar target penerapan teknologi cip di kartu debit atau kartu ATM akan mencapai 30 persen di akhir tahun ini, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI).
BRImencatat, hingga saat ini penerapan cip di kartu debit baru mencapai 10 persen-15 persen dari total jumlah pengguna kartu ATM BRI.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, terkait kasus skimming dan implementasi teknologi cip, minggu lalu bank sempat diajak berdiskusi dengan BI.
"(Minggu kemarin) kami dipanggil BI, mengenai bagaimana mengecek skimming," kata Handayani seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (26/3/2018). Diskusi ini juga membahas solusi agar kejahatan skimming tak terjadi di masa mendatang.
Baca juga : Meski Tak Terima SMS Notifikasi, Nasabah BRI Tetap Harus Ganti Kartu ATM
Terkait tenggat waktu implementasi cip, BI belum menyebut secara eksplisit harus sebelum 2019.
Namun BI mendorong bank terutama yang terkena kasus skimming agar mempercepat dan sesegera mungkin mengimplementasi teknologi cip.
Mengenai penggantian kartu debit ke teknologi cip ini, BRI juga memberikan edukasi ke nasabah agar juga menggati PIN dan kartu debit ketika ada potensi terkena skimming.
Seperti diketahui, beberapa cabang BRI hari ini (26/3/2018) banyak kedatangan nasabah BRI yang ingin kartu ATM lamanya diganti dengan kartu ATM baru yang sudah dengan cip. (Galvan Yudistira)
Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Implementasi chip kartu debit Bank BRI baru 15% pada Senin (26/3/2018)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.