Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Kuningan Didorong Manfaatkan Bahan Baku Daur Ulang

Kompas.com - 27/03/2018, 10:11 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian tengah mendorong industri berbasis kuningan dalam negeri agar memanfaatkan bahan baku daur ulang baik kuningan atau tembaga dari sisa peralatan rumah tangga atau proyek yang sudah tidak terpakai.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto mengatakan, upaya ini merupakan wujud kepedulian sektor industri untuk pelestarian lingkungan.

"Apalagi dengan perkembangan teknologi yang saat ini modern, kualitas tetap terjaga dengan bahan baku daur ulang ini," kata Harjanto melalui keterangan resmi, Selasa (27/3/2018).

Harjanto menyebutkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, salah satu target pengembangan industri kuningan adalah produk kuningan dalam bentuk sheet atau plat.

Baca juga: Produk Kuningan Asal Pati Berhasil Tembus Pasar Ekspor

"Kami terus memacu produk-produk yang lebih bernilai tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar ekspor," ucapnya.

Menurut dia, pengembangan industri kuningan juga akan turut mendorong kinerja industri logam nasional.

Pada tahun 2017, industri logam mencatat pertumbuhan sebesar 5,87 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,07 persen.

Saat ini, pertumbuhan industri logam dasar masih ditopang dari sektor besi baja, aluminum, nikel, tembaga, dan timah.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Peleburan Kuningan Indonesia (GIPELKI) Eric Wijaya menyampaikan, kebutuhan skrap (bahan baku) kuningan untuk industri peleburan kuningan di Indonesia diperkirakan sebanyak 25.000 ton per tahun atau senilai Rp 2,5 triliun.

"Dari skrap tersebut, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam GIPELKI telah memproduksi segala jenis produk kuningan dan berhasil menjualnya untuk industri dengan merek dunia," ujarnya.

Eric mengatakan, industri dalam negeri telah mampu memasarkan produknya hingga pasar ekspor, seprti sanitari kran air, kepala tabung gas elpiji, serta untuk komponen industri elektronika dan industri tekstil seperti kuningan untuk resleting.

"Sampai saat ini sudah ada yang mensuplai kuningan silikon untuk membantu pengrajin kuningan memproduksi barang kualitas tinggi," sebut dia.

Dari catatan Kemenperin, saat ini terdapat 12 perusahaan yang melakukan kegiatan produksi peleburan kuningan dengan skala besar di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com