Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Profil Perry Warjiyo, Calon Tunggal Gubernur BI

Kompas.com - 28/03/2018, 09:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi XI DPR hari ini, Rabu (28/3/2018), akan menyelenggarakan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap calon gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Perry ditunjuk sebagai calon tunggal oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Agus DW Martowardojo yang berakhir masa jabatannya pada Mei 2018.

Berikut ini adalah profil Perry berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com.

Perry lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 25 Februari 1959. Ia mengenyam pendidikan sarjana dengan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1982.

Perry kemudian melanjutkan pendidikan magister di Iowa State University, AS, dan lulus pada 1989 dengan gelar master of science (Msc) di bidang ekonomi moneter dan internasional. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan doktoral di universitas yang sama dan memperoleh gelar PhD di bidang ekonomi moneter dan internasional pada 1991.

Perry memulai kariernya di bank sentral pada 1984. Jabatan pertamanya adalah staf desk penyelamatan kredit, urusan pemeriksaan, dan pengawasan kredit.

Pada 1992-1995, Perry menjabat Staf Gubernur BI. Setelah itu, pada 1998, Perry menjabat Kepala Biro Gubernur.

Pada 2001, Perry diangkat sebagai project leader Unit Khusus Program Transformasi BI. Pada 2003, ia menjabat Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan.

Setelah itu, pada 2005-2007, Perry menjabat Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI.

Pada 2007-2009, Perry menerima penugasan di Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai Direktur Eksekutif South East Asia Voting Group (SEAVG).

Dalam jabatannya tersebut, Perry mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam SEAVG.

Perry diangkat sebagai Deputi Gubernur BI berdasarkan Keputusan Presiden 28/P Tahun 2013. Ia secara resmi memulai jabatannya sejak 15 April 2013 untuk masa jabatan 2013–2018.

Perry dikenal menguasai isu ekonomi yang memiliki riset yang kuat dalam bidang kebijakan moneter, isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri serta menulis dan menerbitkan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.

Ia pun pernah menjadi pengajar di sejumlah universitas, termasuk sebagai pengajar pada program Pascasarjana Universitas Indonesia di bidang ekonomi moneter dan ekonomi keuangan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com