Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Percepat Swasembada Bawang Putih, Kementan Terapkan Strategi Ini

Kompas.com - 28/03/2018, 16:21 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KOMPAS.com  - Kementerian Pertanian memberi perhatian lebih untuk komoditas strategis, salah satunya bawang putih. Selama ini, meski merupakan bahan makanan pokok yang akrab di masyarakat, bawang putih langganan impor dan sering menyumbang inflasi setiap jelang hari raya.

Sejumlah langkah telah dilakukan untuk mewujudkan percepatan swasembada bawang putih. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, pada beberapa kesempatan menyatakan bakal menjadikan jagung sebagai role model dalam pengembangan bawang putih.

“Indonesia pernah impor jagung 3,6 juta ton senilai Rp 12 triliun. Sekarang, kita sudah balikkan menjadi ekspor ke Filipina dan Malaysia, langsung dari Gorontalo, Makassar dan Sumbawa,” kata Amran dalam siaran pers, Rabu (28/3/2018).

Amran tidak sedang berkhayal soal percepatan bawang swasembada putih. Medio Maret 2018, sentra baru pengembangan bawang putih seluas 116 hektar di Kabupaten Banyuwangi berhasil panen. Padahal, kawasan di lereng gunung Ijen itu sebelumnya hanyalah hamparan hutan yang tidak produktif.

(Baca: Kejar Target Swasembada, Importir Diminta Ikut Menanam)

Banyuwangi merupakan cerita sukses bagaimana Peraturan Pertanian Nomor 38 tahun 2017 dijalankan dengan baik. Terobosan kebijakan itu berisi kewajiban pelaku usaha untuk menanam dan menghasilkan bawang  putih sebanyak 5 persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

Keberhasilan panen di kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa itu juga merupakan salah satu dari upaya pemerintah membuka lahan produksi bawang putih.

Hasil perhitungan Kementerian Pertanian, untuk mencapai swasembada dibutuhkan lahan seluas 73.000 hektar, dengan target produksi 600.000 ton. "Kita tahu, pada 2014 lahan bawang putih hanya seribu hektar lebih. Tahun ini, insya Allah sudah 15.000 hektar. Naik sekitar seribu persen," ujarnya.

Sementara, Kementerian Pertanian berharap lahan pertanian bawang putih mencapai 45.000 hektar. Dengan demikian, pemerintah menargetkan pada 2021 Indonesia sudah bisa swasembada bawang putih.

Ilustrasi: Bawang putih.KOMPAS.Com Ilustrasi: Bawang putih.

Senada dengan itu, Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto Direktur Sayuran, menyatakan program penanaman bawang putih itu mulai menunjukkan hasil nyata. Pertanaman di sejumlah daerah seperti Temanggung, Karanganyar, Karo, Kota Batu, Banyuwangi, Lombok Timur dan Bima diperkirakan telah mencapai 5.000 hektar. Sebagian besar bawang akan dipanen tahun ini.
 
“Pertanaman oleh importir sendiri turut menyumbang telah menyumbang 1.400 hektar. Sejak Januari sampai dengan minggu ketiga Maret 2018, Kementerian Pertanian telah menerbitkan RIPH Bawang Putih kepada 45 perusahaan yang telah terverifikasi dan memenuhi wajib tanam 5 persen,” kata Prihasto.

Pada tahun anggaran 2018, Kementerian Pertanian mengalokasikan APBN untuk pengembangan kawasan bawang putih seluas 7.017 hektar yang tersebar di 79 Kabupaten.

Pemerintah juga telah mengantisipasi dampak program swasembada ini terhadap harga jual ke konsumen. Menurut Prihasto, diperlukan dukungan dari hulu ke hilir terhadap petani, penangkar dan pelaku usaha bawang putih diharapkan dapat mengurangi beban biaya produksi sehingga harga jual masih sesuai dengan daya beli masyarakat.

Baca juga: Harga Terus Naik, Pemerintah Harus Evaluasi Impor Bawang Putih

Selain itu, pemerintah bersama-sama tim Satgas Pangan berupaya mengatur distribusi dan pemasarannya agar dapat meminimalisir adanya indikasi yang tidak diinginkan.

“Harga bawang putih lokal saat ini mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kilogram. Bawang putih lokal terkenal dengan aroma yang sangat kuat hingga 5 kali lipat aroma bawang putih impor. Seiring dengan makin banyaknya panen, masyarakat diharapkan bisa beralih mengkonsumsi bawang putih lokal," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com