JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengaku telah mendapatkan informasi mengenai ikan makarel kaleng dari China mengandung parasit cacing Anisakis Sp mati sejak akhir 2017 lalu.
Kepala Pusat Sertifikasi Mutu, Balai Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan Widodo Sumiyanto menyebutkan, surat pemberitahuan itu diberikan melalui Kementrian Luar Negeri RI.
"Pada akhir tahun 2017, KKP mendapat informasi dari Kedutaan Peru melalui Kementerian Luar Negeri yang menyatakan bahwa informasi di Peru ikan dari China mengandung cacing mati," kata Widodo seperti dilansir Tribunnnews.com, Kamis (29/3/2018).
Widodo mengatakan, sejak mendapatkan surat dari Kemenlu itu, KKP menginisiasikan dan memerintahkan UPT untuk menambahkan uji Anisakis sp. atau parasit cacing.
Baca juga: Daftar 27 Merek Produk Makarel Kalengan yang Positif Terdapat Cacing
Dari hasil temuan KKP, terdapat satu jenis produk olahan ikan makarel dari satu perusahaan China yang mengadung parasit cacing Anisakis sp. mati. Pada bulan Februari 2018 sebut dia, KKP menyurati perusahaan itu agar memberhentikan impor produk ikan Makarel ke Indonesia.
"Pada bulan Februari kita mendapatkan produk ikan makarel sudah jadi dari China mengandung cacing mati dan bulan Februari kita juga menyurati perusahaan ikan makarel di China agar memberhentikan impor tersebut. Tanggal 15 Februari barang tersebut dikembalikan ke China melalui Surabaya," katanya.
Widodo menambahkan, KKP sebagai kementerian teknis juga telah mengusulkan agar merevisi SNI 4410:2014 dengan menambahkan paramater uji parasit pada ikan beku ke BSSN.
"Sebelum merevisi SNI, sebagai acuan kita akan menambahkan komitmen semua yang masuk yang menjadi perhatian, untuk kita uji parasit pada ikan beku yang masuk," tutur Widodo. (Rina Ayu Panca Rini)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ikan Kaleng dari China Mengandung Cacing, KKP Tahu Informasinya Sejak Tahun Lalu
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.