Apa program unggulan Bapak?
Masalah yang dihadapi kampus sekarang sudah berubah. Era sudah berubah. Ke depan adalah era yang penuh dengan ketidakpastian, turbulensi, sehingga diperlukan pendekatan-pendekatan yang berbeda. Kami cari peluang-peluang baru. Setiap zaman ada orangnya, dan setiap orang pada zamannya.
Harus ada sesuatu yang baru, yang kami kembangkan, dan menciptakan enterpreneur-enterpreneur baru. Itulah yang membuat kami ingin menciptakan start up-start up di bidang pertanian. Ada start up school, kami siapkan, sehingga ada talent mapping.
Tapi inputnya juga harus bagus, yang punya leadership kuat. Harapannya para ketua OSIS itulah nanti yang akan kami siapkan. Ada 160 kuota pada tahun ini yang kita siapkan untuk masuk ke IPB dengan jalur khusus.
Startup seperti apa yang ingin dikembangkan?
Sebenarnya banyak, ya perikanan, peternakan, pertanian seperti benih, industri pengolahannya, maupun produk-produk pestisidanya.
Sejauh mana prosesnya?
Kami lagi proses dengan venture capital, dan kerjasama lainnya yang bisa men-support start up baru ini.
Targetnya ada berapa startup?
Targetnya 10 persen lulusan IPB bergerak di bidang wirausaha. Kurang lebih 400 orang.
Kalau berkelompok, lima orang satu start up, beda lagi. Kalau per orang, berarti 400 start up.
Potensi bisnis startup pertanian memang cukup besar ya?
Bidang pertanian itu banyak macamnya, masing-masing punya potensi. Bidang bunga anggrek misalnya, suplai ke hotel-hotel itu bisnis juga.
Untuk wawancara lengkapnya Anda bisa membacanya di link blog HaloMoney.co.id.
Artikel ini merupakan konten kerja sama dengan HaloMoney.co.id, Kompas.com tidak bertanggungjawab atas isi tulisan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.