Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kejar Pajak Amazon

Kompas.com - 30/03/2018, 12:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mencecar raksasa ritel daring Amazon melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (29/3/2018) waktu setempat. Menurut Trump, Amazon hanya membayar pajak dalam jumlah yang sangat sedikit.

"Tidak seperti yang lainnya, mereka (Amazon) hanya membayar sedikit atau tidak bayar pajak sama sekali kepada pemerintah lokal dan negara bagian, menggunakan Postal System (jaringan pos milik negara) sebagai Delivery Boy (menyebabkan kerugian besar bagi AS), dan membuat ribuan peritel kehilangan bisnis!" tulis Trump dalam akun Twitter pribadinya seperti dikutip dari CNBC, Jumat (30/3/2018).

Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders menyatakan tidak ada pengumuman dan kebijakan spesifik yang terkait dengan pajak Amazon. Pengadilan akan mendengarkan argumen pada tahun ini terkait apakah semua negara bagian dapat menarik pajak penjualan peritel daring.

Baca juga : Amazon Diduga Tak Bayar Pajak

Beberapa negara bagian menyatakan peritel daring harus mengumpulkan pajak penjialan, bahkan apabila perusahaan tersebut tak punya kehadiran secara fisik. Pada tahun 1992 diatur bahwa negara bagian tak bisa mengumpulkan pajak dari perusahaan pengiriman barang kecualu jika perusahaan tersebut memiliki kehadiran fisik.

Negara bagian South Dakota dan beberapa negara bagian lainnya berpandangan bahwa hal itu tidak bisa lagi diimplementasikan di era digital. Selain itu, Amazon telah mengumpulkan pajak penjualan dari konsumen di 45 negara bagian dan District of Columbia.

Analis dari Stifel menyatakan, tampaknya yang dimaksud Trump adalah pajak penjualan dari peritel pihak ketiga pada laman Amazon. Peritel ini menyumbang 50 persen volume perdagangan Amazon.

Baca juga : Ingin Kerja di Amazon, Siap-siap Hadapi 10 Pertanyaan Sulit Ini

Menurut Stifel, Amazon bisa saja diuntungkan dari kebijakan Trump tersebut. Sebab, Amazon bisa menaikkan harga dari peritel pihak ketiga.

Laporan Axios menyatakan bahwa Trump ingin mengejar pajak Amazon. Ini berdasarkan lima orang sumber yang telah membicarakan pajak Amazon dengan Trump.

Beberapa pihak pun berpandangan bahwa bisnis Amazon membuat US Postal Service (USPS) terus eksis. Meskipun demikian, ada juga pihak yang menyatakan USPS bisa bernegosiasi dengan Amazon.

Baca juga : Amazon Catat Rekor Laba, Jeff Bezos Makin Tajir

USPS pun menyatakan sejak tahun 2013 permintaan paket terus tumbuh. USPS bekerja sama dengan Amazon untuk memberikan layanan pengiriman paket ke New York, Los Angeles, Dallas, Houston, New Orleans, dan Phoenix.

Namun, kinerja keuangan USPS tidak cemerlang, ditandai kerugian bersih yang diderita sejak tahun 2007 sebesar lebih dari 63 miliar dollar AS secara kumulatif. Meskipun demikian, bisnis pengiriman paket terus bersinar.

Pada tahun 2017, pendapatan dari pengiriman paket naik menjadi 2,1 miliar dollar AS. Angka ini meningkat hampir 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga : Setiap Menit, Kekayaan Jeff Bezos Bertambah Rp 3,1 Miliar

Kompas TV Amazon & Apple Ikut Berebut Hak Distribusi Film “Bond”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com