JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Perseto) RU V Balikpapan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Chevron serta Pertamina Hulu Mahakam telah berhasil memadamkan kebakaran di perairan Teluk Balikpapan.
Asal-usul ceceran minyak yang menjadi penyebab kebakaran tersebut masih dalam proses penyelidikan. Namun, Pertamina memastikan minyak bukan berasal dari kebocoran di saluran pipa milik perusahaan.
Pertamina juga membantah bahwa kebakaran yang terjadi merupakan upaya perusahaan untuk menghilangkan ceceran minyak.
"Isu yang beredar di media sosial bahwa kebakaran tersebut merupakan upaya Pertamina untuk menghilangkan ceceran minyak adalah berita tidak benar," ujar Yudi Nugraha, Regional Manager PT Pertamina Kalimantan, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/3/2018).
(Baca juga: Ada Minyak Tumpah di Perairan Balikpapan Sebelum Api dan Asap Muncul)
"Hasil pengecekan terhadap seluruh instalasi Pertamina yang melintasi Teluk Balikpapan, hingga saat ini tidak ditemukan kebocoran," jelasnya.
Dia menambahkan, Pertamina sendiri tidak mengalami kerugian apapun karena alat-alat miliknya tidak bermasalah. Tim internal telah melakukan pengecekan dan tidak menemukan masalah apa pun.
Kondisi operasional Kilang Pertamina tetap normal. Terminal BBM dan Depot LPG di Balikpapan juga tetap beroperasi normal menyalurkan bahan bakar untuk masyarakat.
"Kalau dari Pertamina hanya keluar (biaya) persiapan alat-alat pemadaman dan pembersihan minyak. Semua alat-alat tidak ada masalah. Jadi tidak ada kerugian. Dari uji laboratorium juga menunjukkan itu bahan bakar kapal (fuel oil), bukan minyak yang diproduksi oleh kami," jelas Yudi.
(Baca juga: Ada Minyak Tumpah di Perairan Balikpapan Sebelum Api dan Asap Muncul)
Dia mengatakan memang ada kapal yang turut terbakar di perairan Bengkulu. Tapi dia menegaskan bahwa itu bukanlah milik Pertamina.
"Ada yang kebakar itu kapal batubara, tapi bukan kita. Setahu kami itu kapal yang supply ke PLTU Tanjung Batu," jelasnya.
Sebelumnya, ditemukan adanya tumpahan minyak yang terbakar di perairan Bengkulu. Sekarang kebakaran tersebut telah berhasil dipadamkan, sedangkan penyebabnya masih dalam penyedilikan lebih lanjut.
Kesaksian warga
Sebelumnya, warga di sekitar Dermaga Telaga Emas, Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur, menyebutkan ada semacam tumpahan minyak yang mencemari perairan di kawasan itu sebelum api dan asap hitam membumbung tinggi tiba-tiba muncul, Sabtu.
Mahdi (56), warga Jalan Sepaku yang biasa menjala di kawasan dermaga melempar jaring ke air lalu geleng-geleng kepala karena tak ada satu pun ikan yang nyangkut di jalanya.
"Ini minyak, Mas. Enggak bohong saya. Ini bau sekali di bawah. Dari tadi pagi. Baru ini lagi kulihat," ungkap Mahdi.
(Baca juga: Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan Sudah Menyebar Sejak Dini Hari)
Rudiansyah mengatakan, mereka menduga ada tumpahan limbah minyak atau solar di perairan. Saat warga mengarahkan cahaya, air laut tampak berkilat-kilat.
"Tiba-tiba saja. Enggak ada kapal. Itu kayaknya dari minyak yang tumpah," kata Rudiansyah ketika dijumpai saat memancing di sekitar dermaga.
"Ya, bangun semua warga. Kami sendok airnya tadi pagi, pekat sekali," tambah warga lain, Jamal.
Jamal mengatakan, kejadian seperti ini sudah jarang terjadi. Terakhir kali sekitar 5 tahun lalu, tetapi tak separah ini.
"Pernah dulu Pak, tapi lama sudah. Kami enggak tahu dari mana tumpahan minyak ini," tuturnya.
(Baca juga: Api dan Asap Membumbung di Balikpapan, Wali Kota Imbau Warga Tak Panik)
Sekitar 09.30 Wita, di kawasan dermaga Telaga Emas masih tercium bau menyengat. Pada permukaan air tampak bintik hitam.
Bila memandang jauh ke depan, permukaan air tampak seperti pelangi. Diduga kuat itu disebabkan lantaran adanya tumpahan limbah minyak atau solar ke laut.
Seorang warga Marga Sari, Nurjana, yang rumahnya tak jauh dari insiden kebakaran, mengaku panik ketika melihat atas rumahnya gelap dipenuhi asap tebal.
"Kami takut terjadi apa-apa, karena rumah kami sangat dengan dengan kilang dan laut," katanya.