Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi Pengawas Persaingan Singapura Selidiki Merger Grab-Uber

Kompas.com - 02/04/2018, 10:39 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha Singapura (Competition Commission Singapore/CCS) menduga merger antara Grab dan Uber di kawasan Asia Tenggara mengandung pelanggaran terhadap aturan persaingan usaha dan meminta pengadilan mengeluarkan perintah sementara (interim order).

Jika permintaan tersebut dipenuhi pengadilan, maka Grab dan Uber bakal diwajibkan untuk mempertahankan tarif, kebijakan, variasi produk serta berbagai hal lain sebagaimana sebelum terjadinya merger.

Adapun lembaga pengawas persaingan usaha tersebut masih dalam proses penyelidikan terhadap tindakan yang disebut sebagai unnotified transaction dalam proses merger Grab dan Uber. Perintah yang sementara dari pengadilan, jika berlaku, hanya sampai keluar hasil penyelidikan serta keputusan final.

Sebagaimana informasi yang dihimpun Kompas.com dari The Strait Times, Senin (2/4/2018), dengan adanya dugaan serta penyelidikan tersebut, CCS memang memiliki wewenang untuk mengeluarkan perintah sementara.

Baca juga: KPPU Cermati Penggabungan Uber dan Grab di Asia Tenggara

CCS meminta agar kedua perusahaan tidak melakukan tindakan apapun yang mengarah pada penyatuan bisnis, serta mempengaruhi viabilitias dan kemudahan menjual bisnis tersebut.

Kedua perusahaan juga dicegah melakukan tindakan yang bakal mempengaruhi prasangka terhadap kekuatan, kemampuan serta keputusan lembaga dalam mengarahkan penjualan aset di pasar yang terkena pengaruh.

Perintah lainnya adalah meminta kedua perusahaan untuk tidak bertukar informasi rahasia terkait operasionalnya. Sebagai contoh, informasi yang dimaksud antara lain berupa formulasi harga, pelanggan serta pengemudi.

Kemudian, kedua perusahaan juga dilarang mengambil tindakan apapun yang bakal berakibat menghambat upaya pemulihan bisnis oleh CCS.

Sebelumnya, Grab mengumumkan telah mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara dan berencana menutup aplikasi Uber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com