Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Harga Beras Turun, tetapi Tak Mengompensasi Kenaikan Harga Bumbu

Kompas.com - 02/04/2018, 14:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers mengenai inflasi Maret 2018 pada Senin (2/4/2018) menyatakan harga beras sudah turun sebagai dampak panen yang mulai terasa. Namun, penurunan harga beras belum bisa menutup kenaikan harga lain dalam kelompok pengeluaran bahan makanan yang jadi komponen utama dalam membuat bumbu-bumbuan.

"Harga beras turun, tapi karena harga bumbu-bumbuan naik, maka tidak dapat mengompensasi deflasi, sehingga di kelompok bahan makanan masih inflasi," kata Kepala BPS Suhariyanto kepada pewarta.

Suhariyanto merinci, dari kelompok bahan makanan, secara umum terjadi inflasi 0,14 persen pada Maret 2018, dengan andil 0,05 persen terhadap keseluruhan inflasi Maret sebesar 0,20 persen.

Jika dilihat lebih detail, kenaikan harga dalam kelompok bahan makanan terjadi pada komoditas cabai merah (0,07 persen), bawang merah dan bawang putih (masing-masing 0,04 persen), cabai rawit (0,02 persen), dan beberapa jenis sayuran lain (0,01 persen).

Baca juga: Didorong Bumbu dan Bensin, Inflasi Maret 0,20 Persen

Faktor pendorong kenaikan harga pada jenis bahan makanan itu disebut Suhariyanto karena cuaca buruk. Adapun selain beras, ada komoditas lain yang turut menyumbang deflasi dalam kelompok bahan makanan, yakni ikan segar dan beberapa jenis sayuran.

"Kalau harga bumbu-bumbuan bisa ditekan, pasti akan mengalami deflasi," tutur Suhariyanto.

Kelompok pengeluaran lain yang signifikan mendorong inflasi Maret 2018 adalah transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan titik berat pada poin transportasi dari kenaikan harga bahan bakar jenis pertalite, pertamax, dan pertamax turbo. Bobot terhadap inflasi Maret 2018 untuk kelompok ini sebesar 0,28 persen, dengan andil terhadap keseluruhan inflasi Maret 0,05 persen.

Adapun kelompok pengeluaran lain turut menyumbang andil inflasi namun tidak signifikan di antaranya dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga.

Meski inflasi mencapai 0,20 persen untuk Maret 2018, Suhariyanto menilai masih terkendali. Hal itu bila dibandingkan dengan inflasi dari tahun ke tahun (year on year) pada Maret 2017 sebesar 3,61 persen dan Maret 2018 sebesar 3,40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com