Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Sarung Tangan Industri Tinggi, Laba Mark Dynamics Tumbuh di 2017

Kompas.com - 02/04/2018, 15:33 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), emiten produsen sarung tangan industri, mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2017.

Laba perseroan naik tajam sebesar 132 persen menjadi Rp 49,2 miliar selama tahun buku 2017, dibanding pencapaian yang didapat di 2016.

Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan mengatakan, capaian laba ini melebihi target kenaikan laba yang dipasang perseroan.

Di awal 2017 perseroan menargetkan laba Rp 32 miliar. Namun kinerja yang positif membuat perusahaan melampaui target awal dengan membukukan laba Rp 49,2 miliar.

“Peningkatan laba yang cukup signifikan ini didukung dengan meningkatnya produktivitas perseroan sepanjang 2017," sebut Ridwan melalui keterangan pers, Senin (2/4/2018).

Baca juga : Pasar Sarung Tangan Nitril Naik, Mark Dynamics Naikkan Kapasitas Produksi

Kenaikan laba perseroan didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya yakni telah mulai dioperasikannya mesin-mesin otomatis yang merupakan hasil investasi perseroan sebelumnya.

Faktor pendorong lain, yakni investasi perseroan di bidang sumber daya manusia (SDM). "Pengembangan SDM kami membawa dampak positif terhadap cost efficiency," kata Ridwan.

Sampai akhir Desember 2017, perseroan membukukan kenaikan volume penjualan cetakan sarung tangan sebesar 23 persen leboh tinggi dibandingkan capaian penjualan di 2016 menjadi 5,04 juta pieces.

Sepanjang 2017, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 239,78 miliar atau tumbuh 15,7 persen dibandingkan penjualan di tahun 2016 yang mencapai Rp 207,22 miliar.

Laba komprehensif perseroan tercatat Rp 49,24 miliar atau naik 132% dari Rp 21,15 miliar.

Data Malaysian Rubber Glove Manufactures Association (Margma) sebelumnya menyebutkan, kebutuhan sarung tangan khusus industri di dunia rata-rata naik 8 sampai 10 persen setiap tahun. Hal demikian berdampak positif bagi pengembangan bisnis perseroan ke depan.

Kompas TV Terus memburuknya harga karet sejak dua tahun terakhir membuat petani karet di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan terpuruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com