Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Bantah RUU POM Matikan Industri Obat Tradisional

Kompas.com - 03/04/2018, 15:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito meminta agar pelaku usaha jamu tidak melakukan praktik-praktik yang melanggar ketentuan seperti mencampurkan bahan kimia obat dalam produknya.

“Kami mendukung penuh pelaku usaha jamu untuk berinovasi dan mengembangkan produk yang terjamin keamanan, mutu, khasiat, dan keasliannya. Namun kami juga tegas menegakkan peraturan dan menindak tegas pihak-pihak ilegal yang melanggar aturan," kata Penny, disela kunjungan kerja di Pabrik Sidomuncul, Senin (2/4/2018) sore.

Penny mengungkapkan, sebagai Bangsa Indonesia harus bangga dan memegang teguh filosofi bahwa jamu tumbuh, berkembang, dan menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu.

Sehingga menjadi tugas bersama anatar Pemerintah dan pelaku usaha bagaimana warisan budaya bangsa ini dijaga dan lestarikan dengan terus menjamin mutu, keamanan, dan khasiatnya.

Baca juga : Beli Resep Jamu, Sido Muncul Kucurkan Rp 33,95 Miliar

Dalam kesempatan itu, Penny juga membantah bahwa Rancangan Undang-Undang Pengawas Obat dan Makanan (RUU POM) yang saat ini tengah digodok untuk disahkan menjadi Undang-undang oleh DPR RI, akan mematikan industri kecil seperti jamu dan herbal.

Menurut Penny, RUU POM ini justru mengamanatkan BPOM untuk melakukan pendampingan dan pengembangan industri jamu, serta kepastian jaminan atas pelindungan dari berbagai pelanggaran kejahatan obat dan makananan.

"Sekarang sedang berproses, ada rancangan Undang Undang Pengawasan Obat dan Makanan, mohon dukungan dari masyarakat seluruhnya. Ini inisiatif dari DPR dan juga harapan kita untuk memperkuat pengawasan obat dan makananan," ujarnya

Sebelum RUU POM ini, lanjutnya, BPOM juga sudah mendapatkan perkuatan yang baru melalui Inpres nomor 3 tahun 2017 tentang peningkatan efektifitaa pengawasan obat dn makanan dan Perpres nomor 80 tahun 2017 tentang BPOM.

Baca juga : Tradisi Minum Jamu Rakyat Filipina Jadi Alasan Ekspansi Sido Muncul

 

Dengan adanya Perpres Nomor 80/2017 ini, BPOM mempunyai 7 organisasi yang baru, antara lain deputi penegakan hukum, deputi penindakan yang memperkuat pengawasan sehingga bisa lebih mempercepat proses registrasi dan perizian.

Selain itu kedepan BPOM akan menambah jumlah Balai POM di Kabupaten/Kota di Indonesia. Misalnya untuk Jawa Tengah, yang sebelumnya hanya ada di Semarang, tahun ini akan di dirikan di Surakarta dan Banyumas.

"Sehingga akan makin dekat dengan masyarakat dan harapannya juga upaya bimbibangn teknis kepada pengusaha jamu akan lebih sering lagi. Kita makin intensif memberikan pendampingan sekaligus pengawasan," ujarnya.

Guna memastikan produk jamu yang dihasilkan berkualitas, BPOM atau Balai Besar POM bisa memberikan pendampingan dan memfasilitiasi pengusaha jamu. Salah satunya dengan pengecekan tempat pembuatan jamu apakah higienis atau tidak. Selain itu, BPOM juga akan membantu pengujian jamu di laboratorium.

Di sisi yang lain, apabila produsen jamu meningkatkan kualitas dari mulai bahan baku, cara pembuatan, hingga pengemasannya, diyakini kepercayaan masyarakat terhadap produk mereka akan semakin meningkat dibandingkan produk herbal yang masuk Indonesia secara ilegal.

Selain itu, dengan produk obat tradisional yang terstandar maka peluang ekspor akan terbuka lebar, mengingat saat ini tren pengobatan kembali ke alam atau nature tengah menjadi budaya masyarakat internasional.

"Tugas kita mendampingi, membesarkan, memastikan produk dari UMKM jamu akan berdaya saing, akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan juga merespon peluang pasar ekspor obat tradisinal," imbuhnya

Dalam kunjungan ke Sido Muncul, Penny menyampaikan kekaguman sekaligus bangga terhadap pabrikan jamu berstandar farmasi yang terletak di Bergas, Kabupaten Semarang ini karena bisa menjadi perusahaan jamu yang memiliki pabrik modern dengan produk yang terjamin keamanan dan khasiatnya.

Dengan memastikan produk jamu aman di konsumsi oleh masyarakat, maka pengusaha jamu ikut andil membangun competitive goods dan membangun ekonomi berrsama.

"Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan yang berada di depan. Saya melihat bahwa Bapak Irwan Hidayat bisa menjadi inspirasi dan contoh bagi pelaku usaha lainnya. Semoga ke depannya, semakin banyak industri obat tradisional tumbuh sebesar SidoMuncul,” tuntasnya.

Kompas TV BPOM sudah merilis 27 merek larang edar karena berpotensi mengandung cacing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com