Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besar, Peluang Pasar Kosmetik untuk Lelaki di Indonesia

Kompas.com - 03/04/2018, 19:52 WIB
Josephus Primus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lelaki zaman sekarang rupanya makin peduli pada penampilannya. Sepuluh tahun lalu, dalam pengamatan  Soenke Gloede, lelaki boleh jadi hanya butuh minyak rambut untuk penampilannya.

"Sekarang, kebutuhannya makin banyak. Ada sabun mandi yang wangi, masker, lotion," kata pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Jebsen & Jessen Ingredients mengawali perbincangan dengan Kompas.com, hari ini, di sela-sela pameran Indonesia Cosmetics Ingredients 2018.

Didampingi Department Manager-Pharma & Personal Care Jebsen & Jessen Ingredients Sugandi, Soenke membeberkan tentang pasar komestik di Indonesia yang diyakini pihaknya punya peluang besar. Potensi pasar ini, sudah barang tentu, menyertakan populasi 250 juta lebih penduduk Indonesia, termasuk lelaki dan perempuan.

Laman Badan Pusat Statistik (BPS) yakni bps.go.id menunjukkan bahwa berdasarkan data Susenas 2014 dan 2105 ada 254,9 juta jiwa penduduk Indonesia. Dari jumlah itu, penduduk lelaki mencapai 128,1 juta jiwa. Lalu, penduduk perempuan mencapai 126,8 juta jiwa.

Menurut Presiden Direktur Jebsen & Jessen Ingredients Soenke Gloede, kini, lelaki perlu sabun mandi wangi, lotion kulit, hingga masker perawatan wajah. Kompas.com/Josephus Primus Menurut Presiden Direktur Jebsen & Jessen Ingredients Soenke Gloede, kini, lelaki perlu sabun mandi wangi, lotion kulit, hingga masker perawatan wajah.

Personal care

Masih ada kaitannya dengan jumlah penduduk Indonesia, Soenke menyampaikan data bahwa per 2010, pasar kosmetik dan perawatan pribadi (personal care) menyentuh angka 500 juta dollar AS. Delapan tahun kemudian, angka 500 juta dollar AS ini melejit menjadi 2,3 miliar dollar AS.

Fokus utama pada pasar kosmetik adalah perawatan pribadi. Ada tiga segmen pada perawatan pribadi yakni perawatan rambut (hair care) yang meliputi antara lain shampoo. Lantas, yang kedua adalah perawatan kulit atau skin care. Paling bontot adalah color cosmetics. "Yang paling besar dari personal care adalah skin care," kata Sugandi.

Soenke menambahkan, sebagai distributor bahan baku (ingredients) kosmetik, pihaknya juga mencermati data rata-rata pendapatan penduduk Indonesia.

Pada 2010, setiap orang di Indonesia selama setahun mengantongi pendapatan rata-rata Rp 10 juta. "Sekarang sudah Rp 30 juta per orang per tahun atau naik tiga kali lipat," kata Soenke.

-shutterstock -

Angka-angka dengan pertumbuhan positif tak berhenti sampai di situ. Kata Soenke, saat ini, pasar personal care di negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ada di angka 21 miliar dollar AS.

Dari jumlah itu, porsi Indonesia mencapai 5,5 miliar dollar AS. "Ini artinya potensi Indonesia 25 persen sendiri," ujar pria berkacamata ini.

Lagi-lagi, Soenke mengajak untuk menilik kekuatan daya beli orang Indonesia pada produk perawatan pribadi. Untuk yang satu ini, Singapura menduduki posisi pertama. Di Negeri Singa itu, satu orang dalam setahun merogoh duit dari koceknya untuk belanja kosmetik mencapai 224 dollar AS per tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Bakal Bagikan Dividen Interim di Akhir Tahun, Cek Jadwalnya

BCA Bakal Bagikan Dividen Interim di Akhir Tahun, Cek Jadwalnya

Whats New
Rayakan Ultah Ke-8, Shopee 12.12 Birthday Sale Bagi-bagi Cashback 40 Persen Tiap Hari di Shopee Video

Rayakan Ultah Ke-8, Shopee 12.12 Birthday Sale Bagi-bagi Cashback 40 Persen Tiap Hari di Shopee Video

Whats New
Kebijakan Kepabeanan dan Cukai 2024 Dukung Visi Indonesia Maju 2045

Kebijakan Kepabeanan dan Cukai 2024 Dukung Visi Indonesia Maju 2045

Whats New
Transformasi LPEI untuk Dorong Ekspor Nasional dan Keberlanjutan

Transformasi LPEI untuk Dorong Ekspor Nasional dan Keberlanjutan

Whats New
Tips Investasi Jelang 2024, Jenis Reksadana Ini Bisa Jadi Pilihan

Tips Investasi Jelang 2024, Jenis Reksadana Ini Bisa Jadi Pilihan

Earn Smart
Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Whats New
'Dealer' Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik

"Dealer" Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik

Whats New
GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

Spend Smart
Jelang Nataru, Badan Pangan Pastikan Stok Beras dan Gula Aman

Jelang Nataru, Badan Pangan Pastikan Stok Beras dan Gula Aman

Whats New
5 Konglomerat yang Merajai Pasar Minyak Goreng RI

5 Konglomerat yang Merajai Pasar Minyak Goreng RI

Whats New
Keterlekatan Teritorial dalam Koperasi: Tereduksi dan Terabaikan

Keterlekatan Teritorial dalam Koperasi: Tereduksi dan Terabaikan

Whats New
Subsidi Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta, Aismoli Minta Aturannya Segera Terbit

Subsidi Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta, Aismoli Minta Aturannya Segera Terbit

Whats New
Penerbangan Domestik AirAsia Indonesia Pindah ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mulai 6 Desember

Penerbangan Domestik AirAsia Indonesia Pindah ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mulai 6 Desember

Whats New
OJK Turunkan Bunga Pinjol Mulai Tahun Depan, Ini Respons AdaKami

OJK Turunkan Bunga Pinjol Mulai Tahun Depan, Ini Respons AdaKami

Whats New
Utang Pemerintah Kini Rp 7.950 Triliun

Utang Pemerintah Kini Rp 7.950 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com