Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

Tarif Rendah Operator Masih Bisa Untung

Kompas.com - 04/04/2018, 16:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TUNTAS sudah, tiga operator seluler papan atas: PT Telkom/PT Telkomsel, PT Indosat Ooredoo dan PT XL Axiata, mengumumkan laporan keuangan mereka tahun 2017, didahului oleh XL Axiata, lalu Telkom disusul Indosat. Seperti tahun sebelumnya, semua operator untung dan gembira karena pendapatan dari layanan data naik signifikan.

Ke depan, data menjadi sumber pendapatan utama operator, menggantikan kontribusi layanan suara dan pesan singkat (SMS) yang makin tahun makin menurun yang mungkin baru akan habis pada tahun 2020.

Di Singapura, operator seluler sudah mematikan layanan suara dan SMS yang masuk dalam seluler generasi kedua (2G) dan semua pelanggan sudah menggunakan telepon pintar yang mampu mengakses layanan data generasi keempat (4G).

Lewat data operator menangguk untung lebih besar, karena baik pengirim maupun penerima semua membayar besaran data yang digunakan. Secara unit, 4G lebih murah namun karena data dikemas dalam paket akhirnya layanan data lebih mahal dibanding menelepon atau mengirim SMS.

Baca juga: Telkomsel Bakal Andalkan Penghasilan dari Bisnis Baru

Saat ini sekitar 70 persen pelanggan sudah menggunakan telepon pintar yang umumnya layarnya lebar, beda dari ponsel 2G yang ukurannya jauh lebih kecil.

Pertumbuhan pendapatan operator dari data pun bisa sampai 40 persen lebih, seperti dilaporkan PT Indosat dalam laporan akhir tahunnya, Kamis (29/3/2018).

Dari tiga operator papan atas, PT Telkom merupakan operator terbesar dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 150 triliun, pendapatan konsolidasinya mencapai Rp 128,3 triliun, naik 10,2 persen dibanding tahun 2016.

Adapun pendapatan anak usahanya, yakni PT Telkomsel mencapai Rp 93,2 triliun, naik 7,5 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Turun Tipis, Laba Bersih XL Axiata Tahun 2017 Capai Rp 375 Miliar

Walaupun kenaikan pendapatan Telkomsel tidak lagi double digit, jumlah yang tercapai sudah jauh melampaui dua pesaing terdekat, Indosat dan XL Axiata bersama-sama. Telkomsel paling stabil, paling besar dan sampai 10 tahun ke depan belum tentu dapat disalip oleh dua pesaingnya.

Apalagi dua pesaing itu dan tiga operator di bawahnya, PT Smarfren, PT Hutchison Tri Indonesia (3) dan PT Sampurna Telecom, masih berkutat pada persaingan tarif yang membuat jeblok pendapatan mereka.

PT Indosat tahun lalu malah memohon pemerintah menetapkan tarif bawah seperti halnya di penerbangan, agar yield (hasil) tidak makin anjlok akibat biaya operasi tidak jauh beda dari pendapatan.

Pemerintah, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menolak usulan itu karena beda kultur di telekomunikasi dan di penerbangan yang unsur keselamatannya tinggi.

Ada untung di 2018?

Persaingan usaha di telekomunikasi memang sangat ketat, tarif terus menurun, namun ternyata operator tetap hidup walau mirip kerakap hidup di batu, mati enggan hidup pun tak mau.

Sejalan dengan kemajuan teknologi digital, untuk untung operator harus efisien, setidaknya dalam jumlah karyawan, seperti dlakukan XL Axiata pada 2017 yang karyawannya berkurang dari 1.892 orang jadi 1.652 orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com