Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

Tarif Rendah Operator Masih Bisa Untung

Kompas.com - 04/04/2018, 16:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sama dengan PT Telkomsel, PT XL Axiata adalah operator khusus seluler, tidak punya anak usaha lain seperti PT Indosat yang punya PT Lintas Arta dan PT Indosat Mega Media (IM2). Total karyawan PT Indosat 4.000 orang dan tekanan industri yang menurunkan yield membuat mereka juga mulai memikirkan cara rasionalisasi.

Merosotnya  yield diperkirakan akan membukukan rugi pada tahun 2017, setelah tumbuh bagus sejak 2015 dan pendapatannya naik 11 persen pada 2016 menjadi Rp 29,1 triliun.

Baca juga: Indosat Ooredoo Bukukan Pertumbuhan di 2017

Pendapatan Indosat justru naik lagi dengan 2,5 persen pada tahun 2017 menjadi Rp 29,9 triliun, 60 persen atau Rp 14,5 triliun merupakan pendapatan dari data. Laba Indosat tahun 2016 Rp 1,09 triliun, naik menjadi Rp 1,1 triliun pada 2017.

Ada beban yang harus ditanggung PT Telkomsel, PT Indosat dan PT HTI Tri, karena mereka telah memenangkan lelang frekuensi, dua kanal atau 10 MHz di spektrum 2100 MHz dan 30 MHz di spektrum 2300 MHz.

Indosat dan Tri harus membayar masing-masing Rp 423 miliar untuk 5 MHz di 2100 MHz dan Telkomsel menebus satu triliun rupiah lebih untuk 30 MHz lebar frekuensi yang dimenangkannya.

Ini masih belum seberapa, mengingat di tahun 2017 ini setelah program penataan (refarming) usai, pemenang lelang diwajibkan membayar upfront fee sebesar dua kali dari harga yang mereka menangkan, atau Rp 846 miliar masing-masing Indosat dan Tri serta Rp 2 triliun lebih bagi Telkomsel.

Pembayaran upfront fee ini tidak terlalu sulit dipenuhi PT Telkomsel yang labanya  nyaris sama dengan pendapatan Indosat tahun 2017.

Bagi Indosat sebagai perusahaan terbuka, menyisihkan Rp 846 miliar tahun ini akan menjadi tantangan manajemen untuk membuat perusahaan makin efisien. Manajemen pun perlu kiat-kiat jitu untuk tetap moncer, apalagi kabar santer menyebutkan Indosat akan diakuisisi salah satu kelompok bisnis.

Dengan jumlah pelanggan 110,2 juta, Indosat menyalip jauh XL Axiata yang punya 53,5 juta pelanggan dan pendapatan 2017 naik 10 persen menjadi Rp 20,26 triliun, tetapi labanya hanya Rp 375 miliar.

Untung XL Axiata tidak ikut lelang di frekuensi 2100 MHz dan tergusur oleh Telkomsel dalam memperebutkan 30 MHz di rentang 2300 MHz, sehingga neracanya tidak minus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com