Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.300 Produknya Bakal Dikenakan Tarif oleh AS, China Langsung Membalas

Kompas.com - 04/04/2018, 20:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Ketegangan perdagangan antara AS dan China semakin memanas. Ini ditandai dengan langkah China yang langsung membalas ketika AS berencana menerapkan tarif baru atas lebih dari 1.000 produk asal China.

Dikutip dari BBC, Rabu (4/4/2018), China menyatakan bakal menerapkan tarif sebesar 25 persen untuk impor 106 produk dari AS. Di antara produk-produk tersebut adalah kedelai, mobil, dan minuman jus jeruk.

Rencana tersebut diumumkan China hanya beberapa jam setelah Gedung Putih merinci sekitar 1.300 produk yang bakal dikenakan tarif impor sebesar 25 persen. Produk-produk yang dibidik AS antara lain televisi dan sepeda motor buatan China.

Gedung Putih menyatakan, rencana tersebut merupakan respons atas praktik kekayaan intelektual China yang tidak adil. Saling balas antara China dan AS tersebut menyababkan pasar saham Eropa anjlok lantaran aksi jual yang dilakukan investor dalam waktu sekejap. Di New York, indeks Dow Jones diprediksi bakal dibuka melemah sekitar 550 poin.

Baca juga: Trump Kejar Pajak Amazon

Sebelumnya, Beijing menyatakan sangat menentang rencana pengenaan tarif impor yang dilakukan AS. China bahkan menyebut AS bersikap unilateralistik dan proteksionis, serta bersumpah untuk membalas kebijakan AS.

Produk-produk yang ditargetkan oleh tarif impor yang dikenakan China bernilai sekitar 50 miliar dollar AS pada tahun 2017, menurut data Kementerian Perdagangan China. Beberapa produk AS yang akan terkena tarif adalah produk kimia, beberapa tipe pesawat, dan produk jagung.

Tarif tambahan juga akan dikenakan terhadap impor produk wiski, cerutu, tembakau, beberapa jenis daging, oli, serta produk plastik dari AS. Tarif impor juga akan dikenakan terhadap produk jus jeruk, sorgum, kapas, truk, beberapa jenis kendaraan listrik, mobil SUV, dan beberapa jenis gandum dari Negeri Paman Sam tersebut.

Sejumlah ekonom sebelumnya pun telah memberikan peringatan kepada Presiden AS Donald Trump terkait langkahnya menjatuhkan tarif terhadap China. Kebijakan tarif impor tersebut, menurut para ekonom, pasti akan dibalas oleh China dan merugikan AS karena harga di tingkat konsumen akan naik.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com