JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menganggap pengurangan perjalanan kereta komuter lintas Duri-Tangerang adalah sebuah kewajaran.
Namun, hal tersebut perlu dicarikan solusinya secara jangka pendek maupun jangka panjang.
"Kalau ada pengurangan perjalanan enggak apa-apa, tetapi kapasitas per satu rangkaiannya harus ditambah terutama ketika jam sibuk pagi dan sore," tutur Djoko kepada Kompas.com, Rabu (4/4/2018).
Djoko menyebutkan, apabila sekarang setiap rangkaian komuter terdiri dari 8 kereta, maka kini bisa ditambah menjadi 10 atau 12 kereta per rangkaian.
Baca juga: Stasiun Duri Tambah Akses Pindah Peron di Bagian Selatan dan Utara
Hal itu merupakan solusi jangka pendek yang bisa dilakukan PT KCI selaku operator kereta komuter Jabodetabek.
Selain itu, Djoko juga meyakini penambahan jumlah kereta dalam satu rangkaian komuter bisa mengurangi kepadatan di Stasiun Duri imbas kedatangannya yang 30 menit sekali.
"Sementara untuk jangka panjangnya juga harus sudah dipikirkan untuk menambah jaringan, umpamanya dari Duri sampai Batuceper ditambah double double track (DDT) seperti Manggarai ke utara," sambung dia.
Keberadaan DDT itu disebut Djoko bisa membuat perjalanan kereta Bandara Soekarno-Hatta tidak mengganggu perjalanan kereta komuter.
Pasalnya, sampai saat ini kereta bandara tersebut masih menggunakan jalur kereta komuter lintas Duri-Tangerang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.