Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inalum Minta Diskon 20 Persen "Participating Interest" Rio Tinto di Freeport

Kompas.com - 05/04/2018, 20:11 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika tidak ada aral melintang, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan melaporkan hasil negosiasi pembelian participating interest (PI) 40 persen milik Rio Tinto di tambang Grasberg, Papua, kepada Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada Jumat (6/5/2018), besok.

Laporan tersebut merupakan hasil penawaran Inalum terhadap Rio Tinto. Dari hasil valuasi harga yang sudah dilakukan tim negosiasi, Inalum meminta diskon kepada Rio Tinto dengan skema hitungan cash out flow discount sebanyak 20 persen.

Seperti diketahui, Deutsche Bank pernah melakukan valuasi harga dari participating interest 40 persen itu mencapai 3,3 miliar dollar AS.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (5/4/2018) dari harga 3,3 miliar dollar AS itu, Inalum meminta diskon 20 persen. Sehingga, harga yang ditawarkan oleh Inalum mencapai 2,65 miliar dollar AS.

Diskon 20 persen itu muncul atas biaya untuk membayar kerugian negara sebesar Rp 185 triliun akibat kerusakan ekosistim dan utang tunggakan pajak kepada Pemerintah Daerah Provinsi Papua.

"Tawaran yang akan diberikan sekitar 2,65 miliar dollar AS dengan asumsi diskon 20 persen untuk pembayaran biaya kerusakan ekosistem dan tunggakan utang pajak," terang sumber tersebut kepada Kontan.co.id.

Asal tahu saja, harga yang sudah dievaluasi berdasarkan diskon 20 persen senilai 2,65 miliar dollar AS itu juga berdasarkan hitungan dengan operasi tambang milik PT Freeport Indonesia (PTFI) sampai tahun 2041. Ia menduga, dengan diskon itu pihak Rio Tinto dengan terpaksa akan menyepakati.

Alasannya, karena menginginkan pengembalian uang yang sudah ditanamkan di Freeport Indonesia dengan cepat.

Sebagaimana diketahui, sejak tahun 1995, Rio Tinto hampir tidak pernah memperoleh bagian produksi Freeport Indonesia, lantaran volume produksi tidak pernah mencapai level yang ditetapkan yang seperti disepakati. "Karena Rio Tinto selama ini merasa dikadali oleh Freeport Indonesia," jelasnya.

Seperti diketahui dalam menghitung valuasi harga participating interest 40 persen Rio Tinto, Inalum memakai Morgan Stanley, PricewaterhouseCoopers (PWC) dan Dana Reksa. Sementara itu pinjaman dana untuk pengambilan Participating Interest itu akan diperoleh dari Bank asal Jepang, Amerika dan bank Nasional.

Namun sayangnya Sekretaris Perusahaan Inalum Ricky Gunawan enggan memberitahu berapa persen porsi pinjaman yang akan dilakukan oleh Inalum. "Tanya ke pak Harry saja (Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN)," terangnya.

Tapi sebelumnya, Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin di Hotel JW Mariot beberapa waktu lalu pernah mengatakan bahwa sekarang ini capital Inalum mencapai 700 juta dollar AS. "Bukit Asam (PTBA anak usaha Holding Industri Pertambangan) bagus juga. Bisa diambil dividennya," jelas Budi.

Ketika dikonfirmasi mengenai penyerahan hasil negosiasi dengan Rio Tinto, Fajar Harry Sampurno mengatakan saat ini belum ada undangan lagi kepada pemerintah. Namun sebelumnya dapat dipastikan bahwa akan ada penyerahan Jumat, besok.

Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Ciruss) Budi Santoso menilai secara konsep, pembelian participating interest 40 persen Rio Tinto dengan skema yang dipakai saat ini cash out flow discount memang metode umum untuk membuat valuasi.

Hanya saja ada hal-hal yang perlu dimasukkan adalah risiko yang bisa menjadi validasinya berkurang. "Dan juga cash out flow discount memasukan mineral sebagai pendapatan dan artinya mineral adalah milik pemegang Kontrak Karya, padahal mineral adalah milik negara. Dan juga yang namanya kontraktor itu hanya dibayar ketika kerja, bukan menjadi pemilik mineral," tandas Budi Santoso.

 

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Inalum tawar participating interest Rio Tinto 20%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com