Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Djarum Raup Rp 19,03 Triliun dari Dividen dan Kenaikan Saham BCA

Kompas.com - 06/04/2018, 15:01 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim bagi-bagi dividen tahun buku 2017 telah tiba. Beberapa emiten telah mengumumkan rencana pembagian dividen. Salah satunya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BCA, Kamis (5/4/2018), memutuskan membagi dividen dengan payout ratio sebanyak 27 persen dari laba 2017 yang sebesar Rp 23,3 triliun. Nilai dividen yang ditebar sekitar Rp 6,29 triliun, atau setara Rp 255 per saham.

Mengutip Kontan.co.id, Jumat (6/4/2018), ajang bagi-bagi dividen tersebut tentu menguntungkan bagi pemegang saham. Di antaranya, PT Dwimuria Investama Andalan, yang merupakan bagian Grup Djarum memegang 13.545.990.000 saham atau setara 54,94 persen saham BBCA.

Dari dividen saja, setidaknya PT Dwimuria Investama Andalan bakal mengantongi cuan Rp 3,45 triliun

Itu baru dari dividen. Cuan lain yang didapat juga berasal dari kenaikan harga saham BBCA. Terhitung sejak 1 Januari sampai dengan 5 April 2018, saham BBCA telah naik sekitar 5,25 persen ke level Rp 23.050 per saham.

Nah, dari selisih kenaikan harga saham saja, harta Grup Djarum sudah bertambah sekitar Rp 15.58 triliun. Apabila ditotal dengan jumlah dividen tadi, tahun ini, dari saham BBCA, Grup Djarum mengantongi cuan Rp 19,03 triliun.

Dwimuria Investama Andalan merupakan perusahaan yang berkedudukan di Kudus, Indonesia. Perusahaan ini masih dalam naungan Grup Djarum, salah satu grup konglomerasi di Indonesia. Pemegang saham perusahaan terdiri dari nama-nama besar, diantaranya Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.

Robert Budi Hartono merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Pengusaha Indonesia ini lahir di Semarang, 28 April 1940. Sedangkan saudaranya, Michael Bambang Hartono, yang juga pengusaha perusahaan rokok kretek Djarum, lahir di Kudus, 2 Oktober 1939.

Tak heran bila keduanya, masuk dalam daftar urutan teratas pengusaha paling tajir di Indonesia versi Majalah Forbes tahun 2018. Disebutkan, bahwa kekayaan R Budi Hartono senilai 17,4 miliar dollar AS, sedangkan Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan senilai 16,7 miliar dollar AS. (Dede Suprayitno)

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Mengintip cuan Grup Djarum dari saham BCA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com