Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Ganjil Genap di Tol Jagorawi hingga Grab Tolak Kenaikan Tarif

Kompas.com - 07/04/2018, 07:14 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah diterapkan di Tol Jakarta-Cikampek, Pemerintah bakal memperluas aturan ganjil-genap di ruas Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, uji coba pelaksanaan kebijakan ganjil genap di ruas Tol Jagorawi akan mulai dilakukan 16 April 2018.

Setelah uji coba dilakukan, pada awal Mei 2018 ini aturan ganjil-genpa sudah bisa diimplementasikan sepenuhnya pada kedua ruas jalan tol. Aturan ganjil genap dilakukan karena volume capacity (VC) Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang sudah di atas rata-rata, yakni 0,8 persen.

Berita mengenai penerapan ganjil-genap itu menjadi salah sati artikel populer di Kompas.com. Berita lainnya yang diminati pembaca pada Jumat (6/4/2018) kemarin, adalah mengenai kelanjutan isu perang dagang AS-China.

Berikut 5 berita populer Ekonomi Kompas.com merger Grab dengan Uber:

1. Awal Mei, Ganjil-Genap Berlaku di Tol Jakarta-Tangerang dan Jagorawi -

Sukses mengurai macet di Tol Jakarta-Cikampek, pemerintah berencana memperluas aturan ganjil-genap di ruas Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang mulai awal Mei 2018. Aturan ganjil genap untuk ruas Tol Jagorawi akan berlaku di Pintu Tol Cibubur 2 arah Jakarta.

Gerbang tol ini dipilih karena sebanyak 34.278 kendaraan masuk setiap hari. Sementara ruas Tol Jakarta-Tangerang kemungkinan akan dijalankan di Gerbang Tol Kunciran 2 dan Bitung 2 arah Jakarta karena memiliki trafik cukup tinggi.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono, mengatakan, uji coba pelaksanaan kebijakan ganjil genap di ruas Tol Jagorawi akan mulai dilakukan 16 April 2018.

Baca selengkapnya: Awal Mei, Ganjil-Genap Berlaku di Tol Jakarta-Tangerang dan Jagorawi

2. Ketika AS dan China Saling Jegal

Ketegangan hubungan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Pada Selasa 3 April 2018, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis proposal tarif impor hingga sebesar 25 persen terhadap sekitar 1.300 produk asal China.

Tak butuh waktu lama, hanya dalam hitungan jam, China pun terpancing dan langsung mengeluarkan balasan dengan mengumumkan bea masuk impor sebesar 25 persen untuk sekitar 106 produk dari AS.

Tak kepalang tanggung, proposal tarif impor ala China dikenakan pada produk impor utama asal AS seperti kedelai, pesawat, mobil, whiski, dan bahan kimia. Jika dihitung, nilainya mencapai 50 miliar dollar AS.

Tindakan balasan tersebut menjadi bukti dari pernyataan Kementerian Perdagangan China yang akan mengambil langkah sama besar untuk membalas tarif impor AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com