Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Direktur Utama PT RNI Soal Produksi Gula yang Tidak Stabil

Kompas.com - 07/04/2018, 11:12 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tren produksi gula PT Rajawali Nasional Indonesia (PT RNI) tidak stabil setiap tahunnya. Direktur Utama PT RNI B. Didik Prasetyo mengungkapkan bahwa iklim dan musim sangat berpengaruh dalam produksi gula.

“Untuk produksi gula RNI tahun 2015 bagus, 2016 karena hujan sepanjang tahun jadi anjlok, 2017 agak bagus. Kisarannya 316.000 ton, 273.000 ton, kemudian 300.000 ton,” ujar Didik ketika ditemui Kompas.com selepas acara RNI Economic Outlook 2018 sebagai ragkaian acara RNI Award di Kawasan BSD Serpong Jumat (6/4/2018).

Produksi gula untuk tahun 2017 sendiri lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016, ditunjukkan dengan rendemen tebu atau kadar kandungan gula di dalam tebu yang meningkat.

Lebih jauh Didik menjelaskan, tahun 2016 rendemen tebu hanya mencapai angka 6,7 persen, sementara 2017 sudah mencapai angka 8 persen. Untuk 2018, dia menjamin produksi gula akan jauh lebih baik dan bisa mencapai angka rendemen 8,5 persen.

Baca juga: Karena Ide Presiden Jokowi, Bekas Pabrik Gula Ini Berubah Fungsi Jadi "Concert Hall"

Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula didalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Jika nilai rendemen tebu 10 persen, maka dalam setiap 100 kg tebu akan menghasilkan gula sebanyak 10 kg.

Untuk masa depan produksi tebu dan gula, Didik memroyeksi jika sarana infrastuktur di Jawa semakin berkembang, semakin mudah aksesibilitas dari ujung barat ke timur Jawa, akan berimbas pada pengurangan lahan tebu, khususnya tebu rakyat. Di sisi lain, perusahaan tebu juga akan bersaing dengan sektor industri lainnya, seperti perumahan, manufaktur, pariwisata.

Oleh karena itu lanjut Didik, PT RNI mengantisipasi dengan merencanakan pembangunan Pabrik Gula di luar Jawa, meski belum bisa dipastikan di mana letak tepatnya. Hanya saja, dirinya menambahkan bahwa sudah ada enam lokasi yang sudah disurvai, dan salah satunya akan menjadi calon pabrik gula baru milik PT RNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com