Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Pelaku UMKM Sebelum dan Setelah Berjualan di "Platform Online"

Kompas.com - 07/04/2018, 19:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membawa merek sendiri menyebut ada kelebihan ketika mereka mulai berjualan di platform  online atau jalur e-commerce.

Hal itu diungkapkan sejumlah pelaku yang sekaligus kreator lokal di acara Makerfest 2018 di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/4/2018).

"Sebelum berjualan di e-commerce, nawarin barang paling hanya lewat rekomendasi keluarga atau teman. Setelah coba di e-commerce, pasarnya jadi lebih luas," kata pendiri dan pemilik bisnis "Ideku Handmade", Martha Puri Natasande, saat ditemui pewarta di sela-sela acara Makerfest.

Baca juga: Festival Makerfest 2018 Tawarkan Modal bagi Kreator Lokal hingga Rp 1,5 Miliar

Menurut Puri, kehadiran e-commerce sangat memudahkan para kreator lokal seperti dirinya dalam mengembangkan bisnis.

Terlebih, jumlah pembeli e-commerce semakin banyak sehingga kesempatan menjangkau customer terbuka lebar.

Meski demikian, Puri menekankan pentingnya para kreator belajar strategi bisnis hingga pemasaran via online.

Baca juga: Pertumbuhan Merchant dan Pembeli Tokopedia di Medan Signifikan Selama 2017

Sejumlah produk kreator lokal yang dipamerkan pada ajang Makerfest 2018 di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/4/2018). Makerfest mempertemukan serta mengkompetisikan para kreator lokal yang menghasilkan produk seperti makanan dan minuman, kerajinan tangan, pakaian, aksesori, dan sebagainya.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Sejumlah produk kreator lokal yang dipamerkan pada ajang Makerfest 2018 di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/4/2018). Makerfest mempertemukan serta mengkompetisikan para kreator lokal yang menghasilkan produk seperti makanan dan minuman, kerajinan tangan, pakaian, aksesori, dan sebagainya.
Menurut dia, bukan jaminan ketika produk didaftarkan di e-commerce, barang langsung laku dibeli.

Kreator lainnya sekaligus pemilik bisnis doodle art "DWSKellington", Daniel Wijaya menuturkan, kehadiran e-commerce membantu kreator lokal dalam hal mendapat feedback dari customer.

Berjualan melalui e-commerce memungkinkan pedagang menerima feedback langsung dari pembeli yang dijadikan bahan evaluasi ke depan.

Baca juga: Dukung Kreator Lokal, Tokopedia dan Bekraf Gelar Maker Fest

"Feedback itu penting supaya pedagang kayak kami tahu harus berinovasi seperti apa. Harus bikin apa lagi yang kira-kira menarik untuk pembeli kami," tutur Daniel.

Gerakan independen bertajuk Makerfest bersama Tokopedia resmi digelar pada pekan pertama April 2018.

Ajang ini memungkinkan para kreator lokal bergabung, kemudian menjalani penilaian hingga ditetapkan sebagai tiga terbaik yang bisa menerima modal usaha dengan total hingga Rp 1,5 miliar.

Baca juga: Tokopedia Gandeng Bareksa Sediakan Reksa Dana Online

Sejumlah produk kreator lokal yang dipamerkan pada ajang Makerfest 2018 di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/4/2018). Makerfest mempertemukan serta mengkompetisikan para kreator lokal yang menghasilkan produk seperti makanan dan minuman, kerajinan tangan, pakaian, aksesori, dan sebagainya.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Sejumlah produk kreator lokal yang dipamerkan pada ajang Makerfest 2018 di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/4/2018). Makerfest mempertemukan serta mengkompetisikan para kreator lokal yang menghasilkan produk seperti makanan dan minuman, kerajinan tangan, pakaian, aksesori, dan sebagainya.
Makerfest 2018 akan dilaksanakan di delapan kota, mulai dari Medan, Padang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makassar, Bandung, dan Jakarta.

Ajang tersebut akan berlangsung hingga Desember 2018, di mana di tiap kota akan dipilih tiga kreator lokal terbaik untuk dikompetisikan di Jakarta dan dipilih tiga kreator lokal terbaik.

Selain dapat modal usaha, pemenang Makerfest juga dapat reward lain berupa konsultasi kreatif dan produksi untuk branding dan marketing campaign, kolaborasi dengan pelaku industri, hingga kesempatan ikut pameran internasional.

Kompas TV Sebelumnya di 2017, Alibaba juga menyuntikkan modal sekitar 14 Triliun rupiah ke Tokopedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com