Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Apapun yang Terjadi, Saya dan Presiden Xi Akan Selalu Berteman

Kompas.com - 09/04/2018, 05:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump memprediksi China akan menjadi negara yang akan berada di ambang perang dagang, yang membuat pasar keuangan global terguncang beberapa waktu terakhir. Namun demikian, Trump tak menyebut dari mana asal penilaiannya tersebut.

Dalam cuitan pada akun Twitter pribadinya, Minggu (8/4/2018) waktu setempat, Trump menyatakan, China akan menurunkan penghalang perdagangannya. Menurut Trump, hal itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.

"Pajak akan berlaku timbal balik dan kesepakatan akan dibuat terkait kekayaan intelektual. Apapun yang terjadi, Presiden Xi (Jinping) dan saya akan selalu berteman," tulis Trump, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (9/4/2018).

Pernyataan Trump tersebut menyusul meningkatnya ketegangan perdagangan selama sepekan terakhir. Pekan lalu, AS mengidentifikasi produk-produk tambahan asal China yang akan dikenakan tarif impor, yang membuat China langsung bereaksi dan bersumpah tidak akan tinggal diam.

Baca juga: Mungkinkah Trump Mengakhiri Perang Dagang dengan China?

Sejumlah anggota tim ekonomi Trump mendukung kebijakan AS yang mengancam bakal mengenakan tarif impor atas produk China. Menurut mereka, ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi AS.

Trump sendiri membuat ketegangan dengan China kian memanas pada pekan lalu dengan menginstruksikan Kementerian Perdagangan AS untuk mempertimbangkan tarif tambahan sebesar 100 miliar dollar AS terhadap produk-produk impor dari China. Dengan demikian, AS mempertimbangkan tarif impor sebesar 150 miliar dollar AS atas produk-produk dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

China sendiri mengajukan tarif impor sebesar 50 miliar dollar AS terhadap produk-produk AS, termasuk di dalamnya adalah pesawat hingga kedelai. Ancaman ini ditebar setelah AS mengajukan tarif impor untuk produk baja dan alumunium dari China.

Saling tebar ancaman tersebut membuat indeks saham S&P 500 anjlok tajam pada akhir pekan lalu. Indeks S&P 500 melemah 1,4 persen pada pekan lalu.

Sejak akhir Januari 2018 lalu, indeks saham AS terkikis secara signifikan. Padahal, setelah Trump dilantik sebagai Presiden AS, pasar saham AS menguat.

Namun demikian, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin menyatakan, bakal ada negosiasi yang akan dilakukan AS dengan China. Ia menuturkan, Trump memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Xi.

"Presiden Trump memiliki hubungan yang sangat erat dengan Presiden Xi dan kami akan terus mendiskusikan masalah itu (ketegangan perdagangan) dengan mereka (China)," tutur Mnuchin.

Kompas TV Isu pearng dagang sempat memantik ketegangan. Namun, hal ini m ereda saat Tiongkok buka pintu negosiasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com