Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Wakaf Mikro Tingkatkan Perekonomian Warga, Ditentang Rentenir

Kompas.com - 09/04/2018, 11:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Keberadaan Bank Wakaf Mikro (BWM) Amanah Berkah Nusantara di Pondok Pesantren Al Hidayah Karangsuci, Purwokerto telah membuat beberapa warga di sekitarnya terlepas dari jerat rentenir.

Manajer BWM Amanah Berkah Nusantara Fuad Nurrahman pun mengakui hal tersebut. Bahkan banyak rentenir di sekitar lokasi ponpes yang coba menentang keberadaan BWM Amanah Berkah Nusantara.

"Rentenir itu masih ada di sini, mereka ada melakukan penolakan tapi ya enggak apa-apa. Bank Wakaf Mikro ini tetap jalan," kata Fuad kepada wartawan di Ponpes Al Hidayah Karangsuci, Jumat (6/4/2018).

Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes Al Hidayah Ahmad Arif Noeris mengakui keberadaan rentenir saat ini masih cukup banyak di sekitar lokasi ponpes. Mereka masih berupaya mencari orang agar meminjam uang kepadanya.

Baca juga: Fintech Lending Jangan Jadi Digital Rentenir

Usaha para nasabah BWM Amanah Berkah Nusantara di Ponpes Al Hidayah Karangsuci, Purwokerto. Foto diambil Jumat (6/4/2018).KOMPAS.com/RIDWAN AJI PITOKO Usaha para nasabah BWM Amanah Berkah Nusantara di Ponpes Al Hidayah Karangsuci, Purwokerto. Foto diambil Jumat (6/4/2018).
"Rentenir itu banyak di sini, bahkan di pasar itu sebelum subuh, jam 5 pagi, mereka sudah di sana, menunggu di pasar. Jadi, toko belum buka, rentenir sudah menunggu," ucap Noeris.

Kendati begitu, warga di sekitar ponpes secara perlahan tak lagi meminjam uang ke rentenir. Mereka diberikan pengarahan dari tim BWM Amanah Berkah Nusantara untuk tidak mendekati riba dan diarahkan untuk menjadi nasabah BWM.

Noeris pun menyatakan, perubahan ekonomi warga di sekitar Ponpes Al Hidayah mulai membaik setelah menjadi nasabah BWM Amanah Berkah Nusantara.

"Sudah banyak perubahannya. Seperti yang bisa diihat nasabah di sini banyak yang tadinya kerjaannya mau tutup, dengan adanya program ini jadi buka lagi. Yang tadinya bayar SPP mungkin telat, jadi tidak telat. Yang tadinya menyekolahkan bingung jadi punya dana untuk bisa menyekolahkan," jelas Noeris.

Nasabah BWM Amanah Berkah Nusantara rata-rata memanfaatkan dana pinjamannya untuk membuka usaha menjual makanan seperti serabi, tempe mendoan, pecel, donat, bubur sumsum, dan warung nasi rames serta kerajinan tangan seperti tas rajut.

Baca juga: Bank Wakaf Mikro, Andalan OJK untuk Berantas Rentenir

BWM Amanah Berkah Nusantara merupakan satu dari 20 BWM tahap pertama yang didirikan dan diberikan izinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Oktober 2017 silam.

Semenjak itu, kini BWM Amanah Berkah Nusantara telah memiliki 245 nasabah dengan total pembiayaan mencapai Rp 275 juta.

BWM merupakan sebuah platform lembaga keuangan mikro syariah atau LMKS yang berfungsi bukan untuk wakaf dengan pilot project-nya saat ini berada di sekitar pondok pesantren.

Sebanyak 20 BWM tersebut sudah menyalurkan total pembiayaan lebih dari Rp 3 miliar ke hampir empat ribu nasabah.

"Hingga 31 Maret 2018 kemarin, Bank Wakaf Mikro pilot project telah memiliki 3.876 nasabah dengan total nilai pembiayaan yang telah disalurkan sebanyak Rp 3,63 miliar," kata Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Ahmad Soekro Tratmono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com