JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology) kini berkembang dengan pesat, tidak hanya di Indonesia, namun juga di seluruh dunia. Dengan kemajuan teknologi, maka layanan dan transaksi keuangan bisa dilakukan dengan mudah, cepat, dan efisien.
Banyak yang berpandangan bahwa fintech dikembangkan oleh perusahaan rintisan (startup). Akan tetapi, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Fintech bisa saja dihadirkan oleh perbankan, perusahaan telekomunikasi, institusi keuangan lainnya, hingga perusahaan teknologi. Siapa sangka, salah satu perusahaan fintech tertua yang ada di dunia ini adalah Visa, nama yang tidak asing bagi banyak orang?
"Visa itu sebenarnya adalah perusahaan teknologi. Salah satu fintech tertua di dunia sebenarnya," kata Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman dalam perbincangannya dengan Kompas.com, pekan lalu.
Riko mengungkapkan, Visa merupakan perusahaan teknologi, yang menghubungkan bank dan nonbank, lembaga keuangan dan lembaga nonkeuangan, hingga merchant (pedagang) dengan konsumen. Dengan teknologi yang dikembangkan Visa, maka terjadilah transaksi pembayaran secara elektrronik.
Menurut Riko, saat ini Visa sudah menjalin kerja sama dengan 16.100 institusi keuangan di seluruh dunia. Tidak hanya itu, Visa pun telah bekerja sama dengan 46 juta lokasi merchant di seluruh dunia.
Visa pun menghadirkan solusi pembayaran dengan kartu, yang saat ini telah mencapai 3,2 miliar kartu yang beredar. Visa, imbuh Riko, telah hadir di sekira 200 negara.
"Di Visa tujuan kami cuma satu, menjadi cara terbaik untuk membayar dan dibayar oleh siapapun dan di manapun," ungkap Riko.
Visa berdiri pada tahun 1958 atau 60 tahun silam di Fresno, California, AS sebagai perusahaan multinasional yang bergerak di bidang keuangan. Visa memiliki kantor pusat di Foster City, California, AS.
Visa merupakan perusahaan penyedia layanan pembayaran dengan kartu (debit dan kredit) terbesar kedua di dunia. Posisi Visa sebagai yang pertama disalip oleh China UnionPay pada tahun 2015 silam berdasarkan nilai transaksi dan jumlah kartu yang diterbitkan.