JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiono mengatakan, keberadaan cukai plastik yang memberatkan industri dalam negeri bakal memicu pertumbuhan impor plastik di Indonesia.
"Sebab ini berbarengan dengan peraturan post border impor, dengan post tarif tersebut tentu produk impor gampang masuk," ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Selasa (10/4/2018).
Harga impor yang cenderung murah, kemungkinan bakal menggerus industri dalam negeri. "Industri dalam negeri bisa down, padahal permintaan sedang tinggi-tingginya, maka permintaan tersebut berpeluang diisi oleh produk impor," sebut Fajar.
Dia menyebutkan, jika permintaan diisi oleh produk impor maka daya beli dapat menurun dan inflasi bakal muncul.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Aturan Cukai Plastik Terbit Mei 2018
Adapun konsumsi akan produk hulu plastik dalam negeri tiap tahunnya mencapai 5 juta ton. "Juga setiap industri tumbuh 1 persen itu menyebabkan PDB naik 1,5 persen, kalau industri turun tentu PDB juga ikut turun," katanya.
Fajar mengaku pihaknya masih terus menyuarakan dan memberikan masukan terhadap hal ini. Cukai dipandang bukan cara yang baik dan tidak pro industri. "Regulasi itu ya seharusnya pro industri dan pro pertumbuhan ekonomi," sebutnya. (Agung Hidayat)
Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Cukai plastik bakal picu impor plastik yang tinggi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.