Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Bandara APT Pranoto Siap Gantikan Bandara Temindung Samarinda

Kompas.com - 10/04/2018, 20:43 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


KOMPAS.com - Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto yang berada di Sungai Siring Samarinda siap menggantikan operasional Bandara Temindung di Kalimantan Timur. Finalisasi verifikasi untuk mendapatkan sertifikat bandara udara akan diselesaikan sebelum bandara beroperasi.

Hal itu terkait Aeronautical Information Regulation And Control (AIRAC) Aeronautical Informations Publication (AIP) Supplement no 11/ 18 tertanggal 29 Maret 2018 tentang pengoperasian Bandara APT Pranoto yang akan dimulai pukul 00.00 UTC atau pukul 08.00 WITA tanggal 24 Mei 2018.

Bandara APT Pranoto mulai dibangun pada 2011 dan selesai terminal pada 2013 oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Selesai dibangun, bandara ini belum memiliki taxiway, appron (pelataran pesawat), runway, peralatan pemadam kebakaran, dan listrik.

Pada awal 2015, bandara ini dibangun kembali dengan merampungkan bangunan sisi udara secara bertahap. Selanjutnya, pada 2016 diikuti dengan penyerahan bandara dari Gubernur Kalimantan Timur kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara untuk dikembangkan dan dioperasionalkan.

(Baca: 7 Bandara Baru Terbangun di Era Jokowi)

“Hal ini sesuai pesan dari Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mandeg demi kepentingan masyarakat sekitar. Kami melakukan langkah-langkah finalisasi dan percepatan  pengoperasian bandara ini," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso di Samarinda, Minggu (8/4/2018).

Sejak awal 2018, Ditjen Perhubungan Udara sudah melakukan beberapa kegiatan tambahan untuk memastikan standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelayanan di bandara terpenuhi. Hal itu sesuai dengan annex 14 ICAO dan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil part 139 tentang Aerodromes. Beberapa kegiatan tambahan tersebut seperti pembuatan runway strip, landscape, dan pemagaran kompleks bandara.

Menurut Agus, pengoperasian Bandara APT Pranoto ini sangat mendesak demi konektivitas penerbangan di Samarinda. Alasannya, imbuhnya, Bandara Temindung Samarinda Lama yang ada saat ini sudah tidak dapat dikembangkan.

Panjang landasan yang berukuran 1.040 meter x 23 meter hanya bisa melayani pesawat sekelas ATR 42 dengan restriksi khusus. Landasan tidak bisa diperpanjang karena terletak di tengah permukiman padat kota Samarinda. Selain itu, kompleks Bandara Temindung juga menjadi daerah langganan banjir.

(Baca juga: Pemprov Kaltim Kembangkan Delapan Kawasan Prioritas)

"Sebagai ibukota propinsi yang terus berkembang, Samarinda seharusnya mempunyai bandara yang representatif. Bandara APT Pranoto yang landas pacunya berukuran 2.250 meter x 45 meter ini bisa melayani pesawat sekelas Boeing B737 NG atau Airbus A320. Sehingga bisa melayani penerbangan jarak dekat dan jauh untuk membangun konektivitas penerbangan," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Salman Lumoindong, mengatakan Provinsi Kalimantan Timur akan mengembangkan pariwisata untuk mengganti sektor pertambangan sebagai pendapatan asli daerah.

"Dulu kami mengandalkan pertambangan namun terbukti sekarang mulai habis. Sekarang kami akan ganti dengan pariwisata. Bandara ini nantinya bisa mengantarkan wisatawan dari luar negeri ke destinasi wisata eksotik seperti Kepulauan Derawan," ujarnya.

Masyarakat Samarinda memang sudah mengharapkan Bandara APT Pranoto segera beroperasi. Keberadaan bandara selain bisa meningkatkan pariwisata juga diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat adat setempat sehingga kesejahteraannya meningkat.

"Kalau bisa anak muda Dayak di sekitar bandara juga dipekerjakan. Bisa dididik dulu sehingga sesuai dengan kebutuhan bandara," ujar Pemandu Lamin Adat Dayak Kenya di Pampang, Kaik Simson.

Pulau Derawan di Kalimantan Timur.BARRY KUSUMA Pulau Derawan di Kalimantan Timur.

Ia meminta Presiden Joko Widodo mengunjungi masyarakat Suku Dayak Kenya di Pampang usai meresmikan Bandara Samarinda Baru. Sebab masyarakat Dayak Kenya tinggal di kecamatan yang sama dengan bandara. Dengan kehadiran Jokowi, Simson berharap Suku Dayak Kenya bisa lebih dikenal masyarakat sehingga menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri.

Kepala UPBU Temindung, Wahyu Siswoyo, menjelaskan Bandara APT. Paranoto untuk tahap awal akan melayani rute penerbangan yang telah ada selama ini di Bandar Udara Temindung. "Akan kami kembangkan lebih lanjut. Saat ini, sudah ada permintaan dari maskapai Garuda, Lion grup, dan Sriwijaya grup untuk membuka penerbangan ke Jakarta, Surabaya, dan Makassar," ujarnya.

Sebelum Bandara APT Pranoto resmi beroperasi, proving flight dari Bandara Temindung ke Bandara APT Pranoto akan dilakukan pada akhir April 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com