Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Bidik Afrika, Indonesia Perlu Memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan

Kompas.com - 11/04/2018, 09:34 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah saat ini berupaya mentransformasi dan mengimplementasikan kerangka kerja sama yang lebih nyata dengan Afrika. Sri Mulyani menyampaikan sejumlah solusi kerja sama antara Indonesia dan Afrika.

Hal ini disampaikannya saat menjadi panelis di salah satu acara di Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/4/2018).

Sala satu yang dilakukan adalah dengan memberi penugasan khusus kepada Indonesia Eximbank untuk memfasilitasi pembiayaan perdagangan antara Indonesia dan Afrika.

Dengan cara ini Indonesia Eximbank bisa memetakan apa yang potensial untuk kegiatan ekspor dan impor antara Indonesia dan Afrika. Menurut Sri Mulyani dari sisi populasi antara Indonesia dan Afrika sama-sama punya populasi yang besar serta pertumbuhan kelas menengah yang besar.

Baca juga : Sri Mulyani Dorong Indonesia Eximbank Jadi Jembatan Kegiatan Bisnis di Afrika

Dengan demikian ada hal yang bisa dikomplementarikan antara Indonesia dan Afrika misal masalah keterbatasan akses perbankan. Indonesia punya Indofood, minyak sawit, serta ada sejumlah komoditas yang dibutuhkan negara Afrika. Negara-negara di Afrika juga saat ini fokus membangun infrastrukturnya.

Sementara Indonesia saat ini punya banyak pengalaman konstruksi yang bisa dilakukan di Afrika.

Aksi lain yang dilakukan adalah membangun lembaga pemerintah yang bertugas memperkuat kerja sama selatan-selatan (south to south cooperation). "Karena selama ini, kerja sama lebih di dominasi oleh utara-selatan," jelasnya.

Hal ini karena kerja sama selatan-selatan bertumbuh angat kuat dan sangat cepat. Indonesia bisa memfasilitasi kerja sama ini dengan banyak inisiatif dengan membangun lembaga khusus yang memperkuat diplomasi yang mendukung isu-isu negara berkembang dalam kerja sama selatan-selatan.

Melalui lembaga tersebut, pemerintah memberikan bantuan senilai 73 juta dollar AS untuk setiap tahun fiskal sebagai modal awal untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan dalam rangka memperkuat kerja sama selatan-selatan. Jumlah tersebut bisa bertumbuh.

Baca juga : Standard Chartered dan Indonesia Eximbank Kerja Sama Fasilitasi Eksportir Indonesia ke Afrika

Dukungan lainnya dari Indonesia untuk memperkuat kerjaa sama selatan-selatan yakni dengan memberikan bantuan teknis terkait upaya pengelolaan tantangan politik dan ekonomi.

"Indonesia telah mendapatkan peringkat investment grade dan makroekonomi yang stabil. Pengalaman ini bisa kita bagikan. Indonesia bisa menawarkan untuk memperkuat kebijakan makroekonomi yang pada saat ini sedang mengalamai isu-isu yang sama dengan Indonesia, melalui kerjasama." katanya.

Infrastruktur

CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan Indonesia punya keunggulan pengalaman membangun infrastruktur yang bisa diterapkan ke Afrika. Misal di Nigeria. Indonesia sendiri merupakan developing country yang sudah lebih maju dibading Afrika.

"Indonesia punya teknologi, expertise dan medannya serupa misal gerbong kereta INKA dianggap paling cocok oleh mereka, bahkan INKA mengalahkan India," kata Rino di acara IAF 2018.

Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan Indonesia baik BUMN atau swasta merupakan perusahaan yang bagus dan susah dicari padanannya walaupun banyak saingan dari China dan Jepang.

"Afrika itu butuh tiap tahun 100 miliar dollar AS buat infrastruktur. Turki mau ke sana, China sudah di sana, Korea, Jepang iya, enggak cukup. Ini abundance of opportunity. Itu yang menurut saya IAF 2018 ini sangat tepat sekali untuk mmembantu mempromosikan dan mempercepat serta mempererat hubungan Indonesia dan Afrika," paparnya.

Baca juga : Indonesia Sasar Ekspor ke Negara Afrika dengan Penduduk Besar

Kuncinya, lanjut dia, yakni informasi. Informasi yang saat ini beredar mengenai Afrika masih kurang. Sehingga persepsi terhadap risiko masih besar.

Sementara Standard Chartered bisa membantu memberikan informasi itu kepada para eksportir sebab memiliki area cakupan di 22 negara di Afrika dan tentunya memiliki penilaian siapa saja yang bagus untuk diajak berbisnis.

Kompas TV Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan para menteri kabinet kerja kompak mengenakan pakaian adat daerah hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com