Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPC Mulai Pembangunan Terminal Kijing di Pelabuhan Pontianak

Kompas.com - 11/04/2018, 11:50 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) atau Indonesia Port Corporations (IPC) memulai pembangunan Terminal Kijing di Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat. Pembangunan terminal tersebut merupakan upaya IPC untuk pengembangan Pelabuhan Pontianak. 

Sebab, lahan di Pelabuhan Pontianak saat ini cukup terbatas dan hal itu diperparah dengan sedimentasi sungai yang menyebabkan kapal besar sulit bersandar.

"Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Terminal Kijing akan menjadikan Pelabuhan Pontianak sebagai pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan. Keberadaan terminal ini akan memperkuat konektivitas antarpulau sekaligus mendekatkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim," jelas Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (11/4/2018).

Elvyn kemudian menambahkan, keberadaan Terminal Kijing mampu membuat kapal-kapal besar dapat bersandar dan melakukan kegiatan bongkar muat demi memaksimalkan potensi alam di Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat.

Baca juga : Anak Usaha Pelindo II Melantai di Bursa Efek Indonesia

Adapun pembangunan tahap I Terminal Kijing diprediksi bakal rampung dibangun dan mulai beroperasi pada 2019 mendatang.

Terminal tersebut nantinya akan dikembangkan dengan konsep digital port yang dilengkapi peralatan bongkar muat modern.

"Pengoperasian Terminal Kijing akan mendorong pertumbuhan arus barang dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta pengembangan industri dan pertambangan di Kalimantan," imbuh Elvyn.

Pada pembangunan tahap pertama, IPC akan membangun empat terminal, yakni terminal multipurpose, terminal curah cair, terminal curah kering, dan terminal peti kemas.

Untuk terminal peti kemas, Elvyn menerangkan kapasitasnya diproyeksi bisa mencapai satu juta TEUs, sedangkan untuk terminal curah cair dan curah kering masing-masing berkapasitas 8,3 juta ton dan 15 juta ton.

"Sementara untuk terminal multipurpose, pada tahap pertama diproyeksikan mencapai 500 ribu ton per tahun," sambung Elvyn.

Selain itu, dalam pengembangan tahap pertama IPC juga akan membangun lapangan penumpukan, gudang, tank farm, silo, jalan, lapangan parkir, kantor pelabuhan, kantor instansi, jembatan timbang, dan fasilitas penunjang lainnya.

Kemudian untuk luasan dermaga yang akan dibangun pada tahap awal IPC mengalokasikan 15 hektar untuk dermaga curah kering, 7 hektar untuk dermaga multipurpose, 9,4 hektar untuk dermaga peti kemas, dan 16,5 hektar untuk dermaga curah cair.

"Pengembangan Terminal Kijing akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK sehingga akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi khususnya di Kalimantan Barat," pungkas Elvyn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com