Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Benar, Garuda Indonesia Tutup "Lounge" di Berbagai Bandara

Kompas.com - 12/04/2018, 12:14 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk membantah kabar bahwa perseroan menutup lounge di berbagai bandara karena alasan keuangan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansyuri menyatakan kabar tersebut tidak benar. "Tentu tidak benar," kata Pahala kepada Kompas.com, Kamis (12/4/2018).

Pahala mengomentari ramainya hashtag di Twitter #SelamatkanGIA. Hashtag tersebut muncul dipicu oleh munculnya kabar mengenai penutupan lounge Garuda di berbagai bandara, di luar Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.

Garuda Indonesia di akhir 2017 silam memang membukukan rugi bersih 213,4 juta dollar AS. Selain faktor bahan bakar, erugian tersebut juga disumbang dari biaya keikutsertaan perseroan mengikuti tax amnesty dan pengadilan.

Biaya kedua komponen tersebut mencapai 145,8 juta dollar AS. "Partisipasi pada program tax amnesty tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan pajak yang tertunda sampai dengan tahun 2015," kata Pahala (26/2/2018).

Untuk memperbaiki performa keuangan, Garuda Indonesia tengah melakukan sejumlah efisiensi, di antaranya adalah restrukturisasi rute.

Sementara itu dari sisi jumlah penumpang yang diangkut sepanjang 2017, Garuda Indonesia mencatat sebanyak 36,2 juta penumpang. Jumlah tersebut adalah gabungan dari jumlah penumpang Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink.

Jumlah penumpang tersebut meningkat 3,5 persen dibandingkan tahun 2016sebanyak 35 juta penumpang.

Adapun load factor atau tingkat keterisian pesawat tercatat sebesar 73,4 persen untuk Garuda Indonesia pada tahun 2017. Angka ini pun meningkat dibandingkan tahun 2016 lalu yang tercatat sebdsar 73,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com