Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cambridge Analityca dan Isu Perang Dagang Bikin Saham Tencent Anjlok

Kompas.com - 12/04/2018, 15:16 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

BEIJING, KOMPAS.com - Kontroversi Cambridge Analytica yang menimpa Facebook juga berdampak besar pada Tencent Holdings. Pasalnya saham raksasa internet asal China itu juga ikut terhantam dan anjlok hingga lebih dari 50 miliar dollar AS atau sekitar Rp 688,6 triliun.

Adapun penurunan harga saham Tencent terjadi sejak 21 Maret 2018, ketika perusahaan diperingatkan mengenai adanya kemungkinan penurunan margin, seiring perluasan bisnis baru.

Namun tak lama setelah peringatan tersebut, muncul masalah pencurian data yang dialami oleh Facebook. Hal ini kemudian memicu para investor di perusahaan-perusahaan internet besar melepas sahamnya karena khawatir akan terjadi pengetatan regulasi pemerintah berbagai negara seiring kontroversi Cambridge Analytica.

Tencent, yang merupakan perusahaan berbasis internet dan memanen keuntungan besar dari media sosial serta games, juga terjebak dalam pusaran tersebut.

Baca juga: Zuckerberg Pidato di Senat AS, Saham Facebook Sentuh Rekor Tertinggi 2 Tahun

Sebagaimana informasi yang dirangkum Kompas.com dari Bloomberg, Kamis (12/4/2018), setelah masalah Cambridge Analytica, Tencent kembali tertekan oleh masalah eksternal berupa ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat dengan China.

Ketegangan tersebut berujung pada keputusan Naspers untuk melepas saham senilai 9,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 134,9 triliun yang tadinya ditanamkan di Tencent.

Di sisi lain, rata-rata harga target tahunan Tencent hingga saat ini termasuk yang tertinggi. Walaupun adanya masalah-masalah tersebut menyiratkan kemungkinan turunnya profitabilitas perusahaan, masih banyak investor yang percaya Tencent bisa selamat melewatinya.

Keyakinan itu berdasar pada kemampuan perusahaan dalam pengembangan bisnis game serta platform media sosial-pesan instan WeChat yang bisa membantu menopang bisnisnya.

Apalagi selama dua tahun berturut-turut, kedua lini tersebut telah membantu mendongkrak pendapatan Tencent hingga 34 kali lebih besar pesaingnya, dan mencapai 46 persen di atas rata-rata industri.

Kompas TV Firma analis tersebut merupakan konsultan politik untuk pemenangan Donald Trump dalam pilpres AS 2016 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com