Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kriteria Calon Dirut Hutama Karya Pilihan Menteri Rini

Kompas.com - 13/04/2018, 10:36 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Rini Soemarno enggan memberikan paparan mendetail mengenai siapa calon yang cocok menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero).

Jabatan tersebut lowong setelah Direktur Utama Hutama Karya sebelumnya, I Gusti Ngurah Putra, mengemban tugas baru sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk.

Menteri Rini mengatakan, pihaknya tengah melakukan seleksi untuk mengisi posisi orang nomor 1 di perusahaan pelat merah tersebut.

Hal itu dikatakannya usai menghadiri  acara penandatanganan kesepakatan bersama tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara antara PLN dan Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung RI di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/4/2018).

Baca juga : Menteri Rini: Terima Kasih Jaksa Agung, kalau Tidak Diingatkan Kami Bisa Kepleset...

Rini memberikan gambaran kriteria utama untuk jadi Dirut Hutama Karya. "Pengalamannya sudah panjang itu saja yang penting," ungkapnya. 

Rini masih enggan berkomentar ketika ditanya awak media apakah calon Dirut Hutama Karya dari internal atau eksternal perusahaan. "Belum tahu, "jawabnya singkat. 

Menurut Rini, saat ini pihaknya sedang melakukan assessment karena Hutama Karya ini memiliki proyek jalan tol yang cukup banyak dan strategis.

"Banyaknya proyek jalan tol yang digarap Hutama Karya, siapa pun yang terpilih menjadi dirut bisa langsung tancap gas dan menyelesaikan proyek-proyek perseroan dengan baik," pungkasnya.

Kecelakaan Kerja

Seperti diketahui sebelumnya, Waskita Karya melakukan perombakan direksi pada 6 April 2018 lalu. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Waskita Karya (Persero) Tbk memutuskan M Choliq tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan kontraktor pelat merah tersebut.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang sebelumnya mengatakan, perombakan tersebut seiring dengan tingginya angka kecelakaan konstruksi dan kerja.

Baca juga : Terkait Insiden Crane di Jatinegara, Hutama Karya Akan Dapat Sanksi

Adapun rangkaian kecelakaan konstruksi di proyek Waskita Karya telah terjadi mulai 2017.

Sementara catatan Hutama Karya sendiri bukannya sempurna. Pada Februari 2018 lalu ada insiden jatuhnya crane di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

Insiden terjadi pada proyek Pekerjaan Sipil Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Manggarai-Jatinegara (Double-Double Track/(DDT) yang dikerjakan Hutama Karya.

Insiden kecelakaan kerja yang menyebabkan 4 tenaga konstruksi meninggal.

Kompas TV Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut Presiden Joko Widodo tidak ingin ada proyek infrastruktur mangkrak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com